Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Lion Air Alokasikan Rp38 Miliar Lanjutkan Pencarian JT 610

Antara
17/12/2018 10:20
Lion Air Alokasikan Rp38 Miliar Lanjutkan Pencarian JT 610
(ADEK BERRY/AFP)

OPERATOR maskapai penerbangan Lion Air mengalokasikan dana Rp38 miliar untuk melanjutkan pencarian korban kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 JT 610 bernomor registrasi PK-LQP yang jatuh di Karawang, Jawa Barat.

Dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Senin (17/12) dini hari, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya bekerja sama dengan perusahaan swasta asal Belanda dengan kapal lautnya MPV Everest untuk menunaikan misi tersebut.

"Apabila ditemukan kembali jenazah kru dan penumpang maka akan diambil lalu diserahkan kepada Badan SAR Nasional (Basarnas). Proses pencarian juga dilakukan terhadap kotak hitam yaitu alat perekam suara di ruang kemudi pilot (cockpit voice recorder/CVR)," ujar Danang.

 

Baca juga: 25 Keluarga Korban Lion Air JT610 Ajukan Gugatan ke Boeing

 

Kapal MPV Everest yang saat ini berada di Johor Bahru, Malaysia, dijadwalkan tiba di perairan Karawang pada Rabu (19/12), lebih lambat dua hari dari yang direncanakan. Kondisi ini disebabkan cuaca buruk di Johor Bahru yang mengganggu proses mobilisasi peralatan dan kru selama tiga hari terakhir.

MPV Everest diagendakan berlayar mulai hari ini, Senin (17/12), dengan perkiraan waktu tempuh dua hari lima jam sampai perairan Karawang.

Pihak Lion Air menyatakan pencarian korban dan bagian kotak hitam JT 610 dengan MPV Everest akan dipusatkan di area koordinat hasil pemetaan terakhir lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Misi ini akan dilakukan selama 10 hari berturut-turut.

Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/12).

Dari jumlah tersebut, ada 125 jenazah korban yang sudah berhasil diidentifikasi hingga Basarnas menghentikan pencarian korban pada 10 November 2018. (OL-3)


Tiga Negara Besar Asia Komitmen Kembangkan Industri Teh

INDONESIA, Tiongkok dan India, tiga negara produsen dan konsumen teh terbesar di Asia, sepakat menjalin kerja sama pengembangan komoditas tersebut.

Kerja sama itu ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman oleh Indonesian Tea Marketing Association (ITMA), China Trade Marketing Association (CTMA) serta perwakilan India The Indian Tea Association (ITA).

Di dalam perjanjian itu disebutkan bentuk kerja sama yang akan diterapkan mulai dari pengembangan kerangka kerja yang dapat diterima bersama untuk keberlanjutan teh di Asia berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainability development goals/SDGs), pelestarian ekosistem dan keamanan produk.

Setelah itu, seluruh pihak akan memperkuat kemitraan dengan membangun platform bersama. Tujuannya adalah sebagai wadah konsultasi bagi pemangku kepentingan termasuk pemerintah. Dengan demikian, akan tercipta keselarasan pemahaman terkait kondisi struktural pasar internasional dan tren jangka panjang dalam produksi serta konsumsi.

"Hal itu dilakukan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan sehingga akan tercipta struktur harga yang adil, baik untuk konsumen maupun untuk produsen," ujar Chairperson ITMA Cathalia Randing, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (17/12).

Kerja sama juga akan meliputi promosi perdagangan, salah satunya melalui kampanye bersama peningkatan konsumsi teh hijau dan hitam berkualitas tinggi di pasar global utama seperti Eropa, Amerika Serikat dan Timur Tengah.

"Pertukaran teknologi informasi juga akan dilakukan melalui penelitian dan pengembangan bersama," lanjutnya.

Ke depannya, ujar Cathalia, diharapkan akan ada dukungan dan apresiasi terhadap produsen teh yang telah melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap produk yang dihasilkan. Pengembangan standar yang jelas akan menjadi tonggak untuk mencapai visi yang ditetapkan dalam kerjasama kali ini.

Teh merupakan salah satu minuman favorit dunia. Sektor tersebut memegang peran penting bagi ekonomi perdesaan di negara-negara penghasil seperti Indonesia.

Pengembangan sektor teh juga akan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pencapaian SDGs khususnya berkenaan dengan pengentasan kemiskinan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya