Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu program corporate social responsibility (CSR) Bank Mandiri ialah mengembangkan wirausaha muda mandiri (WMM) dengan menyasar usaha kecil menengah (UKM), termasuk di lingkungan kampus. Salah satunya UKM Rasendriya Kriya Tulang Daun di Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri, menjelaskan kampus menjadi langkah pertama pengembangan wirausaha agar cara pandang generasi muda berpindah dari generasi pencari lapangan kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Terlebih, 61% dari total penduduk Indonesia merupakan generasi usia produktif. Sayangnya, baru 1,65% penduduk yang menjadi wirausaha.
“Wirausaha itu pasti akan meningkat. Ketika meningkat, pasti butuh modal. Di situlah kami berlaku sebagai penyedia layanan perbankan yang dibutuhkan,” ucap Rohan di Semarang, Kamis (29/11).
Founder Kriya Tulang Daun Unnes, Amin Retnoningsih, mengatakan Bank Mandiri telah memberikan bantuan melalui pendanaan kepada Kriya Tulang Daun saat mengikuti pameran bergengsi di Yogyakarta beberapa bulan lalu, yakni International Women of Council.
“Sebelum bertemu Mandiri, kegiatan usaha kami hanya di perguruan tinggi negeri (PTN) yang diusulkan oleh dosen. Kemudian di kompetisi tingkat nasional, Bank Mandiri datang dan membiayai pameran senilai puluhan juta rupiah. Sejak saat itu pesanan makin banyak,” kata Amin.
Kriya Tulang Daun merupakan bisnis kreatif yang memanfaatkan sampah daun di lingkungan sekitar kampus Unnes. Tulang-tulang atau serat-serat daun itu dimanfaatkan sebagai media lukis yang bernilai ratusan ribu rupiah. Amin menyebut hingga saat ini omzet usaha bersama rekan-rekannya di lingkungan Unnes ini sudah mencapai ratusan juta rupiah.
Rohan mengatakan, sejak diluncurkan pertama kali pada 2007, WMM sudah kebanjiran peserta sebanyak 36 ribu pendaftar. Dari 2007 sampai 2018, sudah ada 656 kampus yang dilibatkan. Sektor usaha yang dikompetisikan pun mengalami berbagai penyesuaian, mulai boga hingga wirausaha digital. (Aya/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved