Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa dunia kini tengah berharap Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Tiongkok Xi Jinping berdamai dengan digelarnya KTT G20 pada pekan ini. Jika tidak demikian, perang dagang akan tetap berlanjut.
"Kalau Trump bisa jadi komunikasi dengan Xi Jinping, dunia berharap akan ada moderasi atau syukur-syukur solusi," kata Darmin saat memberikan keynote speech dalam seminar nasional proyeksi ekonomi Indonesia 2019 dengan tema adu strategi hadapi perang dagang, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (28/11).
Darmin mengatakan bahwa ada dampak negatif dan positif bagi Indonesia dengan terjadinya perang dagang antara Amerika dan Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir belakangan ini.
Dampak negatif atau yang disebut dengan second round effect terjadi, contoh Darmin, ketika Amerika mengenakan bea masuk terhadap produk ekspor dari Indonesia.
Menyikapi second round effect tersebut, Darmin menyampaikan bahwa pemerintah berusaha mencari pasar lain untuk menjual barang-barang ekspor Indonesia.
"Apakah itu hasil tambang, sumber daya alam hasil perimanan perkebunan, hortikultura, macam-macam," ujarnya.
Baca juga: Presiden Pastikan Relaksasi DNI Dicoret dari Paket Kebijakan Ekonomi XVI
Adapun terkait dampak positif dari perang dagang, kata Darmin, itu akan terjadi jika investor Tiongkok atau Amerika yang ada di Tiongkok mulai berpikir untuk merelokasi industrinya ke negara-negara di Asia.
"Mereka mikir kalau di Tiongkok terus kita susah, ekspornya kena cegat bea masuk di Amerika. Mereka mulai mau relokasi," jelas Darmin.
Namun, sambung Darmin, relokasi industri tersebut tidak langsung akan didapatkan oleh Indonesia. Pasalnya, Indonesia masih harus bersaing dengan Vietnam, Thailand dan Malaysia.
"Tapi itu belum terjadi, karena semuanya berharap Trump dan Xi Jinping berdamai. Kalau di (KTT) Argentina gagal, orang akan bergerak, dia (investor) akan pindah," katanya.
Untuk menarik investor asing masuk ke Indonesia tersebut, Darmin mengatakan bahwa pemerintah telah mengantisipasinya lebih dulu. Yakni, dengan menyusun kebijakan mengenai insentif fiskal.
"Pada dasarnya itu ada tax holiday, ada PPh untuk UMKM, super deduction yang belum selesai lagi," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved