Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang sering disebut IPC Panjang telah melakukan beberapa langkah untuk menuju pelabuhan yang berbasis digital. Program digitalisasi itu telah membuat semua sistem pengelolaan pelabuhan yang menjadi pintu masuk ke Provinsi Lampung itu terintegrasi menjadi satu.
Peresmian Gedung Integrated Port Service itu juga ditandai dengan acara 'Go Live' Non Peti Kemas Terminal Operating System (NPK TOS). Ini merupakan program berbasis Terminal Basic Transformation and Sustainability Phase untuk standardidasi pelayanan barang, peningkatan kualitas data, serta peningkatan keamanan barang.
NPK TOS dibangun untuk mendukung kegiatan pelayanan mulai dari kegiatan perencanaan, pengendalian, kegiatan bongkar muat, serta pengawasan.
Dalam pernyataannya General Manager IPC Panjang, Drajat Sulistyo, Rabu (7/11), menyebut dengan adanya Gedung Integrated Port Service dan Implementasi NPK TOS adalah suatu langkah awal IPC Panjang menuju pelabuhan berbasis digital.
"Ini sejalan dengan Visi IPC yaitu menjadi Operator Pelabuhan Kelas Dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan. Saya atas nama pribadi dan manajemen mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh awak IPC Panjang sehingga gedung ini bisa terbangun," ujar Drajat.
Sementara itu Deputy General Manager Komersial IPC Panjang, Syaifuddin J Tanjung, menyatakan digitalisasi ini adalah wujud sinergitas IPC Panjang dengan sejumlah anak perusahaan. "Untuk mewujudkannya IPC Panjang membangun unit pelayanan terpadu yaitu Gedung Integrated Port Service yang merupakan pusat pelayanan dan monitoring kegiatan pelayanan kepelabuhanan," ungkapnya. (A-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved