Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Di Bawah Tatapan Dewa Wisnu

Fathia Nurul Haq
13/10/2018 11:00
Di Bawah Tatapan Dewa Wisnu
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan sambutan dalam resepsi makan malam negara tuan rumah penyelengara Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018, Kawasan Garuda Wisnu Kencana, Bali, Jumat (12/10/2018)(ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Veri Sanovri)

MALAM itu bintang tak tampak. Barangkali karena sinarnya kalah terang dengan sorotan lampu-lampu malam di tengah alam Ungasan yang eksotik.

Di atas pedestal itu terpatri patung karya I Nyoman Nuarta setinggi 121 meter, menjadi latar panggung megah yang menemani makan malam tamu undangan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018.

"Patung ini lebih tinggi dari liberty di Amerika Serikat," ucap pembawa acara dengan nada bangga, Jumat (12/10) malam.

Delegasi dan tamu undangan pun berdecak kagum. Apalagi setelah mereka menyadari bahwa mereka kini tengah ada diantara tebing-tebing kapur yang dipotong-potong seperti kue tart. Tebing itu masih menyisakan topografi lengkap berikut dengan pohon-pohon sabana khas Desa Ungasan di puncaknya.

Bahkan, banyak juga tamu undangan yang tidak memegang undangan resmi turut hadir di sana lantaran penasaran dengan ikon baru Pulau Dewata itu. Mereka menyungging senyum tak putus-putus meski hanya disuguhi makanan sederhana khas Indonesia seperti nasi jinggo dan onde-onde.

"Malam ini niat saya memang menunjukkan kepada anda keindahan tempat ini," ujar Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memulai acara.

Panggung pun semarak dibuka dengan diva kawakan Ruth Sahanaya menyanyikan lagu 'Flash Light'. Tarian dari berbagai daerah dipertontonkan dengan iringan medle lagu daerah dan lagu barat oleh sejumlah nama besar seperti Anggun C Sasmi, Ayu Laksmi, dan Sandhy Sandoro.

"Sebanyak 7.000 anak-anak Bali terlibat dalam acara malam hari ini, dua kali total kru Game of Thrones. Kita harus mengapresiasi mereka, masa depan kita," lanjut Luhut.

Pertunjukan itu dimulai dengan kesenian khas betawi, lalu dilanjutkan berdasarkan tematis tiap pulau-pulau besar di Indonesia.

Magis sekali rasanya menyimak ratusan penari menari dan bernyanyi di alam bebas dengan lampu-lampu aneka warna menyorot tebing-tebing kapur yang dikikis secara estetik. 

Di luar arena gala dinner yang diperuntukkan bagi tamu undangan, finalis Miss Grand Indonesia berkeliling dan berswafoto dengan para dalam balutan busana adat Bali dengan hadirin yang tidak dalam undangan.

Suasana meriah itu ditutup dengan penampilan magis pamungkas dari Pulau Dewata. 

"Kami berharap anda pulang dengan mengingat betapa indahnya pulau para dewa ini," demikian pesan sang pembawa acara. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya