Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Survei Ekonomi OECD: Ekonomi Indonesia Sangat Positif

Fetry Wuryasti
10/10/2018 15:40
Survei Ekonomi OECD: Ekonomi Indonesia Sangat Positif
(ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan)

MENTERI Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa hal yang patut diperhatikan dalam hasil survei ekonomi Indonesia oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) 2018 adalah keadaan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil pertumbuhan positif meski sedang mengalami tekanan penurunan ekonomi global.

Hal ini dia sampaikan saat peluncuran OECD Economic Survey Indonesia 2018 di Sofitel Hotel Nusa Dua, Bali (10/10) dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-WBG Bali 2018.

OECD meluncurkan dua laporan penting yaitu OECD-Indonesia Joint Work Programme (2019-2021) dan Economic Survey of Indonesia 2018.

Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria memaparkan hasil survei yang menyoroti pentingnya kebijakan untuk meningkatkan ketahanan atas berkembangnya peningkatan risiko global. Angel Gurria mengatakan bahwa tingkat kepercayaan (confidence level) kepada pemerintah Indonesia lebih tinggi daripada semua negara-negara OECD.

Survei ekonomi Indonesia oleh OECD dilakukan secara berkala setiap dua tahun sejak 2008. Survei 2018 ini juga menandai peringatan 10 tahun kolaborasi pemerintah Indonesia dengan OECD dalam program ini.

Survei OECD menyoroti perkembangan terkini dan juga tantangan yang dihadapi negara untuk terus maju. Hasil survei memprediksi pertumbuhan Indonesia 5,2% tahun ini dan 5,3% di 2019, dan juga memaparkan agenda untuk membuat ketahanan ekonomi semakin kuat dan semakin inklusif.

“Ekonomi Indonesia semakin berkembang sehat dan bonus demografi akan semakin mempercepat pertumbuhan tahun depan. Hal ini ditopang oleh tingkat kepercayaan (confidence level) kepada pemerintah Indonesia lebih tinggi daripada semua negara-negara OECD. Hasil temuan survei ini bisa menjadi basis untuk kerjasama ke depan dalam konteks OECD-Indonesia Joint Work Program,” kata Gurria.

Namun menurutnya adalah bagaimana menciptakan kondisi yang dapat menjamin generasi mendatang mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik, untuk itu infrastruktur, edukasi, kesehatan dan kualitas kerja masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan untuk memastikan pertumbuhan Indonesian berkelanjutan dan inklusif.

Menteri Keuangan menanggapi bahwa hasil temuan survei tersebut bisa menjadi basis untuk kerja sama ke depan dalam konteks OECD-Indonesia Joint Work Program.

Survei ini juga dilakukan dengan mengakomodasi dua faktor penting. Meningkatkan pendapatan publik untuk pertumbuhan secara bersahabat, dan membuat pariwisata dalam rangka mempromosikan keberlangsungan pembangunan daerah.

“Saya sangat senang bahwa pandangan umum OECD terhadap ekonomi Indonesia sangat positif dan sangat menginspirasi,” ujar Sri Mulyani.

Survei ini menurut Sri Mulyani, menekankan agar pemerintah harus menaikkan pendapatan, memperkuat pemuda sebagai aset pembangunan yang belum dimanfaatkan, serta memperkuat sektor pariwisata.

Menanggapi tiga hal itu, pemerintah telah mempersiapkan antara lain menargetkan peningkatan pemasukan pajak 16,4% pada 2019. Pemerintah juga meningkatkan sejumlah program kapasitas pemuda seperti pendidikan anak usia dini dan akses terhadap sertifikasi guru dan dana operasional sekolah.

Untuk pariwisata, Presiden memberi perhatian khusus dan telah mengalokasikan dana khusus untuk mendukung pariwisata, serta terus melakukan pendekatan holistik sesuai dengan strategi nasional pariwisata.

Kemitraan dengan OECD ini adalah kesempatan untuk membagi pengalaman secara dua arah mengenai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

“Pengalaman pembangunan segenap negara maju OECD banyak lessons learned yang bisa digali untuk Indonesia, kita bisa ambil pengalaman mereka yang evidence based bisa digali,”

Sri Mulyani juga mengatakan bahwa, Indonesia menjalin kerja sama dengan OECD karena sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia yang senang belajar dan senang berbagi pengalaman.

Kerja sama Indonesia dan OECD meliputi area kebijakan ekonomi dan pembangunan yang meliputi administrasi dan kepatuhan perpajakan, pembangunan infrastruktur, perlindungan lingkungan, pengembangan UKM, perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya