Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DANA Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia membutuhkan lebih banyak infrastruktur. Begitu pula dengan infrastruktur yang berkualitas.
"Indonesia pasti butuh infrastruktur yang lebih banyak dan lebih baik, upaya yang telah dilakukan pemerintah saat ini sangat disambut baik," ujar Economic Counsellor and Director of the Research Department IMF Maurice Obstfeld saat konferensi pers World Economic Outlook IMF, di BICC, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Menurut dia, IMF melihat Indonesia dapat mengambil manfaat lebih banyak dari investasi asing langsung. Investasi ini dipercaya dapat memasok kebutuhan infrastruktur yang lebih besar.
"Ekonomi Indonesia berkembang pesat. Ini adalah pasar yang sangat besar. Investor asing akan sangat tertarik. Saya pikir, bagi Indonesia, ini mungkin cara yang sangat menarik ke depan," tambahnya.
Staf Khusus I Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol mengatakan pemerintah Indonesia menawarkan 78 proyek kepada delegasi dan peserta pertemuan International Monetary Fund-World Bank Annual Meetings (IMF-WB) 2018. Dari jumlah tersebut, kemungkinan nilai investasinya mencapai US$42,1 miliar atau Rp643 triliun dalam kurs Rp15.217 per US$1.
"Di depan sana ada sekitar 78 proyek yang ditawarkan dan nilai investasi yang ditawarkan itu sekitar US$42,1 miliar," katanya kepada Medcom.id, di Nusa Dua, Bali.
Sahala menyebutkan proyek-proyek yang ditawarkan merupakan proyek yang tengah dikerjakan oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Itu mulai dari sektor energi, oil and gas, manufacturing, telekomunikasi, konstruksi, infrastruktur, transportasi, seaport, airport, hotel, dan tourism. Ada 12 sektor," sebut dia. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved