Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MULAI hari ini hingga sepekan ke depan, Bali akan menjadi tempat penyelenggaraan acara tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia atau IMF-WB Annual Meeting 2018. Sebagai tuan rumah, Indonesia akan membawa sejumlah isu prioritas dalam pertemuan terbesar bidang ekonomi, keuangan, dan pembangunan di tingkat global tersebut.
Isu prioritas itu antara lain penguatan peran masyarakat dan pemerintah daerah, penguatan peran keuangan syariah, mekanisme pembiayaan bencana alam, pengelolaan urbanisasi untuk pertumbuhan inklusif, serta pembangunan infrastruktur.
Pertemuan itu juga dinilai akan memberi manfaat besar lainnya bagi Indonesia. Menurut pengamat ekonomi Piter Abdullah dari Center of Reform on Economics, Indonesia dapat menunjukkan semua potensi yang dimiliki sehingga dalam jangka panjang akan berdampak positif, yaitu mendorong masuknya investasi global.
"Harus diakui bahwa selama ini kekalahan kita dengan negara-negara peer ialah dipersepsi investor asing yang tidak cukup positif karena mereka tidak mengenal potensi Indonesia," ujar Piter saat dihubungi, kemarin.
Dia meyakini Annual Meeting IMF World Bank 2018 akan berdampak positif jangka pendek atau jangka panjang kepada perekonomian Indonesia.
"Suasana pertemuan IMF-World Bank akan memunculkan sentimen positif yang menggairahkan pasar keuangan dan juga nilai tukar. Saya yakin dalam seminggu ke depan rupiah dan indeks harga saham gabungan akan terbantu oleh acara besar ini," ungkapnya.
Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group Peter Jacobs mengatakan negara-negara peserta pertemuan memiliki perhatian besar kepada Indonesia.
"Mereka melihat negara ini sebagai negara besar yang mampu menangani pertemuan para pemimpin ekonomi dunia di tengah situasi yang sedang banyak masalah," ujarnya.
Hal penting lainnya yang akan dibahas adalah upaya memperkecil jurang human capital index (HCI) di negara masing-masing. HCI ini terkait dengan kebijakan mengenai investasi di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pengamanan VVIP
Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) Pengamanan IMF dan World Bank, Laksamana Madya Didit Herdiawan kemarin memimpin gelar pasukan pengamanan VVIP di Denpasar.
Menurut Hermawan, pengamanan dilakukan dengan superketat, tetapi tidak mencolok. "Faktor kecepatan dalam tindakan bila terjadi sesuatu, sangat diutamakan," ujarnya.
Delegasi pendukung juga mulai berdatangan ke Bali. "Saat ini pihak hotel semuanya sudah dalam keadaan siap seperti meeting room, makanan, dan sebagainya. Stok logistik sangat mencukupi dan semuanya berstandar internasional," ungkap Chairman Bali Hotel Association (BHA) Ricky Putra.
Menko Maritim sekaligus Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Luhut Pandjaitan, kemarin juga menyatakan peserta yang akan hadir pun dipastikan melebihi target.
"Kami sudah siap melaksanakan Annual Meeting 2018 ini. Seluruh venue sudah siap dan kami puas," kata Luhut. (Aya/OL/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved