Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BANK Indonesia mengatakan nilai tukar rupiah memang menghadapi tekanan yang cukup besar hingga akhirnya terdepresiasi melewati level psikologis baru di Rp15.000 per dolar AS pada Selasa (2/10) atau tingkatan terlemah dalam beberapa tahun terakhir.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, dihubungi Antara di Jakarta, Rabu (3/10, mengatakan Bank Sentral tidak akan berdiam diri, dan tetap melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah di pasar.
"BI terus berada di pasar menstabilkan rupiah yang tekanannya cukup besar," kata Dody.
Setelah diperdagangkan pada level yang menembus Rp15.000 per dolar AS, Selasa kemarin, mata uang Garuda Rabu pagi ini masih terkulai di level pelemahan yang sama. Hingga pukul 10.00 WIB, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp15.082 per dolar AS atau melemah 40 poin dibanding penutupan Senin (2/10).
Memantau Kurs Refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar AS (Jisdor) yang diumumkan BI pada Rabu ini, rupiah melemah 100 poin di Rp15.088 dibanding Selasa (2/10) yang Rp14.988.
"Faktor global dan domestik sama-sama mendominasi pegerakan rupiah pekan ini," kata Ekonom Indef Bhima Yudhistira.
Faktor global, menurut Bhima, di antaranya adalah kenaikan harga minyak mentah hingga US$85 per barel atau melonjak 28% secara tahun berjalan (ytd) disebabkan oleh berkurangnya pasokan setelah aksi pemboikotan minyak Iran yang diserukan Presiden AS Donald Trump.
Sementara faktor domestik, di antaranya, ujar Bhima, sentimen dari proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 yang diperkirakan berada di 5,1% atau lebih rendah dibanding kuartal II 2018 yang 5,27%.
Angka deflasi 0,18% (mtm) pada September 2018 juga belum memberikan sentimen positif. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved