Menteri Rini Tunjuk Tiga BUMN Koordinator Bantuan Sulteng

Antara
02/10/2018 06:23
Menteri Rini Tunjuk Tiga BUMN Koordinator Bantuan Sulteng
(ANTARA/Irwansyah Putra)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk tiga perusahaan negara yang akan menjadi koordinator bantuan BUMN di Sulawesi Tengah usai gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9).

Penunjukkan tersebut dilakukan saat Rini, Senin (1/10), bertolak ke Palu untuk turut menyalurkan bantuan dan meninjau langsung sinergi BUMN yang berperan dalam pemulihan stabilitas daerah.  

"Bantuan dari para BUMN masih akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini, kami terus berkordinasi dengan para BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," kata Rini melalui keterangan tertulis, Senin (1/10).

Ketiga BUMN tersebut, yakni Pertamina bertugas sebagai koordinator di Palu dan sekitarnya, Pelindo IV di Donggala dan sekitarnya, serta BNI di Parigi Moutong dan sekitarnya.

Ada pun Rini berangkat ke Palu via Balikpapan, kemudian melanjutkan perjalanan bersama rombongan dengan pesawat ATR Pelita Air milik PT Pertamina (Persero).  

Bersamaan dengan itu, diberangkatkan pula pesawat ATR milik Pupuk Indonesia Grup untuk mengangkut bantuan logistik seperti bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari sejumlah BUMN.

Rini menjelaskan, hingga saat ini, bantuan dan aksi cepat tanggap bencana oleh BUMN masih terus dilakukan dengan maksimal.  

Upaya menjaga stabilitas kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah pun telah dilakukan dengan maksimal. Langkah awal yang telah dilakukan yakni pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik PT PLN (Persero).

Pertamina telah menjalankan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergency) untuk mengamankan pasokan energi (meliputi BBM, elpiji, dan avtur) ke Palu dan sekitarnya.  

Pasokan akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare.

Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan. Pertamina mengutamakan pasokan BBM kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana.

Selain itu, Pertamina juga terus berupaya optimal mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.

PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Hingga saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali 2 gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang memasok pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu serta berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW.

Ketiganya, saat ini, sedang dalam tahap penyesuaian dan ditargetkan paling lambat malam nanti sudah bisa menyala dan memasok listrik warga.  

Di Palu, Rini juga melihat secara langsung bagaimana upaya-upaya perbaikan yang tengah dilakukan PLN di Gardu Induk PLN Talise di Jalan Soekarno Hatta, Palu.

Dalam kesempatan tersebut, Rini mengingatkan agar seluruh tim tetap bekerja sesuai standar dan mengutamakan keselamatan.

"Kami mengapresiasi kinerja PLN yang cepat tanggap dalam perbaikan infrastruktur kelistrikan, saya baru saja menyaksikan bagaimana rekan-rekan PLN bekerja keras untuk menghadirkan kembali listrik ditengah warga.  Untuk siang ini saya dengar bahwa listrik dari desa Siboang sampai dengan Tambu sudah 85% menyala yang disuplai dari PLTD Sabang," ungkap Rini.

Selain itu, Menteri Rini turut meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan pasokan BBM seperti SPBU yang terletak di jalan RE Martadinata Palu dan SPBU Trio Celebes, Palu. Rini meminta agar Pertamina bisa segera menormalkan operasional SPBU di daerah yang terdampak gempa.  

"BBM jenis solar tambahan sudah sampai sekitar 4.000 liter tadi pagi, selanjutnya Pertalite sebanyak 4.000 liter, dan pasokannya akan ditambah setiap hari," ujarnya.

Rini meminta agar Pertamina mengoptimalkan pelayanan jemput bola dengan menggunakan mobile dispenser dan ditargetkan pada Selasa (2/10) sudah tersedia minimal dua unit mobile dispenser.

Bantuan tanggap darurat dari para BUMN pun masih terus mengalir. Bantuan berupa sembako dan kebutuhan darurat seperti tenda, alas tidur dan terpal serta bahan pokok yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, mi instan, air mineral, sarden dan makanan bayi.  Bahkan, demi menjamin pasokan beras,

Perum Bulog pun telah menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang siap disalurkan minimal 200 ton per provinsi dan 100 ton per kota/kabupaten.

Serta bantuan sembako melalui program Bulog Peduli senilai lebih dari Rp250 juta.

Untuk memudahkan distribusi bantuan dan evakuasi, Pelindo IV juga telah membuka tiga posko distribusi di Makassar, Balikpapan dan Bitung untuk kemudian dikirimkan ke Pelabuhan Pantoloan.  

Untuk mendukung hal tersebut, Pelni pun mengerahkan enam armadanya yakni KM Lambelu, KM Labobar, KM Binaiya, KM Egon, KM Dobonsolo dan KM Lognus 1 untuk melayani penyaluran bantuan sembako, relawan dan medis ke Pelabuhan Pantoloan, juga untuk evakuasi masyarakat keluar dari Palu.

KM Lambelu sendiri sudah bertolak dari Palu membawa 294 pengungsi dengan tujuan akhir Makassar pada pukul 19.30 WITA.

Begitupun dengan ASDP Indonesia Ferry yang mengerahkan kapal motor penyebrangan (KMP) Julung-Julung dari pelabuhan Toli-Toli ke Pelabuhan Taipa Palu dengan memuat berbagai macam bantuan berupa pakaian, selimut, tandon air dan kebutuhan lainnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya