Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemerintah akan Tawarkan Kerja Sama Enam Infrastruktur Strategis

Andhika Prasetyo
28/9/2018 10:20
Pemerintah akan Tawarkan Kerja Sama Enam Infrastruktur Strategis
(Menteri Perhubugan Budi Karya Sumadi -- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PEMERINTAH akan membawa enam proyek pembangunan infrastruktur ke perhelatan Rapat Tahunan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF)-Bank Dunia (World Bank/WB) yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, dua pekan mendatang.

Proyek-proyek tersebut akan dijabarkan dan ditawarkan kepada para peserta acara. Bagi mereka yang berminat, nantinya bisa mengajukan kerja sama dengan skema blended financing.

Menteri Perhubugan Budi Karya Sumadi mengungkapkan enam proyek yang dimaksud adalah tiga light rail transit (LRT) di Surabaya, Bandung, dan Medan, dua proyek perluasan Bandara Kuala Namu, Medan dan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid alias Bandara Internasional, Lombok serta Pelabuhan Kuala Tanjung.

Ia mengatakan, pengerjaan proyek-proyek strategis itu ditawarkan kepada pihak swasta asing lantaran membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Tetapi itu bukan dijual, loh. Hanya kerja sama konsesi. Mereka bisa sebagai operator dan sebagainya," ujar Budi Karya di Jakarta, Kamis (28/9) malam.

Diproyeksikan, untuk membangun satu LRT di setiap wilayah membutuhkan biaya rata-rata Rp5-10 triliun. Sedangkan, dibutuhkan maksimal Rp6 triliun untuk proyek perluasan setiap bandara dan Rp5 triliun untuk pembangunan pelabuhan.

Budi menambahkan, di dalam agenda pertemuan IMF-WB, pemerintah tidak akan membuka lelang untuk enam proyek tersebut.

"Di sana kita show saja. Menawarkan. Kita bangun sentimen positif kepada pasar," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya