Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TAHUN 2018 menjadi momentum istimewa bagi Indonesia, khususnya pada sektor pertambangan nasional. Pasalnya, pada tahun ini, sumber daya alam strategis Indonesia yang selama puluhan tahun dikelola investor asing akhirnya kembali ke tangan kita.
• PT Freeport Indonesia (PTFI)
Pada 12 Juli lalu, PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (persero) menandatangani pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HoA) dengan Freeport McMoRan Inc. Penandatanganan tersebut salah satunya menetapkan Indonesia sebagai pemilik 51% saham PTFI.
Penandatanganan HoA itu merupakan dasar kesepakatan yang berisi tentang struktur dan nilai transaksi divestasi. Kesepakatan itu merupakan bagian terberat dari proses divestasi. Setelah itu, pokok-pokok kesepakatan HoA akan dituangkan dalam perjanjian yang lebih rinci oleh para pihak, seperti halnya sales purchase agreement (SPA), shareholder agreement (SHA), dan exchange agreement. Pihak Indonesia, yang diwakili PT Inalum, tidak akan melakukan pembelian saham sebelum semua dokumentasi dan perjanjian berstatus clear and clean.
Adapun empat poin utama yang telah disepakati sebagai milestone pengembangan PTFI adalah: (a) Divestasi saham 51% untuk kepemilikan peserta Indonesia, sesuai Kontrak Karya dan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba); (b) Pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) selama lima tahun; (c) Stabilitas penerimaan negara, sesuai Pasal 169 UU Minerba, peralihan Kontrak Karya PTFI menjadi IUPK akan mendatangkan penerimaan negara yang secara agregat lebih besar daripada melalui Kontrak Karya; dan (d) Perpanjangan Operasi Produksi 2 x 10 tahun, sesuai ketentuan perundang-undangan.
Setelah PTFI menyepakati empat poin itu, PTFI akan mendapatkan perpanjangan masa operasi maksimal hingga 2041.
Kemarin, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT INALUM (Persero), Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto menandatangani perjanjian Sales and Purchase Agreement (SPA) sebagai kelanjutan penandatangan Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) terkait penjualan saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI) ke INALUM. Penandatanganan ini disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Dengan ditandatangani SPA ini, maka penyelesaian divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia tinggal menyelesaikan hal-hal administratif yang diperkirakan akan selesai pada bulan November 2018 mendatang.
“Saya ucapkan selamat kepada PT INALUM (Persero), Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto yang sudah melaksanakan perjanjian Sales and Purchase Agreement (SPA), jadi waktu HoA itu adalah head of agreement untuk memenuhi persyaratan-persyaratan kedua belah pihak atau ketiga belah pihak untuk mencapai perjanjian jual beli saham, jadi sekarang sudah selesai,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Saat ini Grasberg tercatat sebagai tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar ke-2 di dunia, dengan potensi pengelolaan melebihi 30 tahun. Nilai tambah komoditas tembaga pun dapat terus ditingkatkan lewat pembangunan smelter berkapasitas 2 juta-2,6 juta ton per tahun dalam lima tahun ke depan.
• Blok Rokan
Akhir Juli lalu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (persero). Keputusan itu murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik daripada kompetitornya.
Dalam proposalnya, Pertamina menawarkan Signature Bonus US$784 juta atau sekitar Rp11,3 triliun yang akan masuk ke kas negara. Ada pula nilai komitmen pasti US$500 juta, atau Rp7,2 triliun dalam menjalankan eksploitasi migas, serta meningkatnya potensi pendapatan negara selama 20 tahun setelah mendapatkan potensi pemasukan US$57 miliar, atau sekitar Rp825 triliun.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, nilai tambah dari keputusan pemerintah itu ialah menjadikan Pertamina sejajar dengan world top oil company, dengan penguasaan 60% produksi migas nasional pada 2021, ketika Blok Rokan resmi dioperasikan Pertamina.
Sejauh ini porsi Pertamina pada produksi migas nasional telah meningkat dari sekitar 23%, menjadi 36% pada 2018, dan 39% pada 2019 saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina.
Adapun Blok Rokan termasuk strategis lantaran menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok seluas 6.220 kilometer persegi itu memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap. Sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi minya Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel, dan 207 ribu barel minyak per hari (bph) pada Semester I 2018.
• Blok Mahakam
Setelah hampir 50 tahun dikelola Total E&P, Blok Mahakam yang berlokasi di Kalimantan Timur terhitung sejak 1 Januari 2018 diserahkan pemerintah kepada PT Pertamina (persero).
Setelah diberikan saham 100%, sesuai amanat Peraturan Menteri ESDM No 37 Tahun 2016, Pertamina diharuskan memberikan saham PI sebesar 10% kepada pemerintah daerah. Untuk penentuan besaran nilainya, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pemerintah provinsi, atau dikonsultasikan dengan Menteri ESDM terlebih dahulu.
Selanjutnya, pemerintah mengizinkan Pertamina untuk melepas saham maksimal 39% dan memberikan kebebasan dalam mencari mitra kerjanya. Kalau itu direalisasikan, pangsa Pertamina menjadi 51%, daerah 10%, dan pihak lain 39%.
Walakin, pemerintah berharap Pertamina dapat tetap menjaga, bahkan meningkatkan produksi, dengan biaya operasi seefisien mungkin. Pada saat pengalihan di 2017, produksi rata-rata migas pada Blok Mahakam sebesar 52 ribu BPOD (minyak dan kondesat) dan 1.351 MMSCFD (gas).
Blok Mahakam yang memiliki wilayah kerja seluas 2.738,51 kilometer persegi meliputi lapangan gas Peciko, Tunu, Tambora, Sisi-Nubi, dan South Mahakam, juga lapangan minyak Bekapai dan Handil. (S2-25)a
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved