Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANTAN Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengakui bahwa bangsa ini lebih suka mengekspor barang mentah ke luar negeri, tanpa memberikan nilai tambah terhadap komoditas tersebut. Menurutnya, dengan kondisi gejolak ekonomi global saat ini adalah momentum yang tepat bagi Indonesia untuk membangun nilai tambah bagi komoditas ekspor.
"Memang kita lebih suka ekspor barang mentah, kurang bisa membangun nilai tambah di dalam negeri. Perlu kita membangun nilai tambah dari hasil bumi, laut, dan tambang kita," kata Gobel dalam diskusi Perspektif Indonesia: "Bisakah Bersatu Menghadapi Krisis Rupiah?" di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (8/9).
Hal itu terjadi, kata Gobel, lantaran bangsa ini kurang memiliki visi untuk memberikan nilai tambah terhadap komoditas yang akan diekspor. Visi tersebut, sambungnya, harus bisa diimplementasikan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.
"Tapi sekarang ini sudah mulai ada perubahan, bagaimana mendorong supaya bisa dibuat di dalam negeri. Ada kebijakan-kebijakan pemerintah terkait insentif, cuma harus lebih gencar lagi. Apalagi dengan rupiah melemah, dunia dengan ketidakstabilan, ini momentum buat Indonesia," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved