Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rupiah Melemah di Tengah Maraknya Sentimen Negatif

Antara
05/9/2018 10:55
Rupiah Melemah di Tengah Maraknya Sentimen Negatif
(ANTARA/Zabur Karuru)

NILAI tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (5/9) pagi melemah sebesar 25 poin menjadi Rp14.920 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.895 per dolar AS.

Chief Market Strategist FXTM, Hussein Sayed, di Jakarta, Rabu (5/9) mengatakan maraknya sentimen negatif di pasar di antaranya mengenai perang dagang serta harga minyak mentah yang meningkat membuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah kembali mengalami depresiasi.

"Ketegangan perang dagang serta tingginya harga minyak memperbesar masalah di pasar keuangan negara berkembang," katanya.

Ia mengemukakan harga minyak mentah jenis Brent mendekati US$80 per barel. Diharapkan, harga minyak kembali ke rentang US$60-US$70 per barel guna mencegah kekhawatiran pasar terhadap perekonomian di pasar berkembang.

Ia menambahkan sentimen negatif akan bertambah bagi pasar negara berkembang apabila The Fed tidak memperlambat laju pengetatan kebijakan moneternya.

Menurut dia, salah satu reaksi yang dapat dilakukan pemerintah adalah menerapkan tindakan penghematan meski dapat menahan laju ekonomi yang lebih tinggi.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan di tengah sentimen negatif rupiah yang tinggi saat ini, akan cukup mudah rupiah menembus level baru di atas Rp15.000 per dolar AS.

"Kemungkinan pelemahan berlanjut mendekati pertemuan the Fed 24-26 September mendatang. Namun, pelemahan ini kemungkinan sementara karena nilai tukar itu menunjukkan overshooting di mana harga dolar AS sudah sangat mahal dalam mata uang rupiah," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya