KEMENTERIAN BUMN mengusulkan dividen BUMN sebesar Rp30 triliun untuk tahun 2016, atau 24,11% dari laba BUMN bagian pemerintah yang mencapai Rp124,65 triliun.
Dividen BUMN untuk tahun 2016 akan dikontribusikan dari BUMN nonperbankan sebesar Rp23,10 triliun. Sisanya dari BUMN perbankan.
Adapun total laba BUMN diproyeksikan untuk tahun 2016 sebesar Rp165,55 triliun.
Besaran dividen BUMN tahun 2016 yang diusulkan sebesar Rp30 triliun, turun 13,33% dibandingkan proyeksi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (RAPBNP) 2015 senilai Rp35 triliun.
Pemangkasan dividen sebelumnya juga sudah dilaksanakan dalam RAPBNP yang dikurangi Rp9 triliun dari APBN 2015 yang ditetapkan Rp44 triliun.
"BUMN perlu memperkuat pendanaan internal dengan memperkecil dividen yang dibagikan kepada pemegang saham," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI tentang penyampaian Realisasi Anggaran Tahun 2014 dan Realisasi Anggaran 2015 sampai dengan bulan April dan Pembahasan RAKL Tahun Anggaran 2016 di Jakarta, Rabu (10/6) malam.
Menurutnya, pemerintah mendorong dan meminta peran BUMN sebagai agen development. Hal itu terlihat dari penugasan pemerintah kepada BUMN untuk melaksanakan program prioritas, seperti pembangunan infrastruktur, ketahanan energi, kemandirian pangan. Oleh karena itu, BUMN membutuhkan pendanaan internal yang cukup besar. (Q-1)