Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis pencapaian Program Satu Juta Rumah tahun 2018 lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya mengingat per 2018 sudah mencapai 582.638 unit.
"Kami optimistis karena masih punya waktu sekitar 4,5 bulan, di akhir tahun mencapai satu juta rumah dengan proporsi 60% hingga 70% rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid, seperti dikutip Antara, pekan lalu.
Pada 2015, capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 669.770 unit, 2016 sebanyak 805.169 unit, dan 2017 sebanyak 904.758 unit.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan rumah rakyat, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan Program Satu Juta Rumah pada 29 April 2015.
Program Satu Juta Rumah adalah gerakan bersama oleh seluruh pemangku kepentingan bidang perumahan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan, perusahaan swasta dan masyarakat untuk mengatasi backlog perumahan di Indonesia.
Atas dasar pertimbangan inilah, Himpunan Pengembang Pemukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) tergerak turut membantu pemerintah menyediakan perumahan untuk kalangan ekonomi menegah ke bawah.
"Tahun depan kami berkomitmen berkontribusi sebesar 120 ribu unit. Itu akan diperkuat dengan jaringan Himperra di 31 wilayah," terang Ketua Umum Himperra Endang Kawidjaja seusai mendeklarasikan Himperra di Kementerian PUPR, Jakarta, Sabtu (25/8).
Ia menjelaskan, komitmen Himperra membangun rumah subsidi 120 ribu unit merupakan kelanjutan dari rumah subsidi yang telah dibangun pada 2017 sebanyak 220 ribu unit. Untuk tahun ini, jumlahnya tidak setinggi tahun lalu karena terkendala ketentuan spesifikasi.
Menurut dia, Himperra menginginkan masyarakat memiliki rumah meskipun dengan penghasilan rendah. Itu dilandasi pada fasilitas likuiditas pembiayaan perumah-an (FLPP) dan subsidi selisih bunga (SSB).(Cah/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved