Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Anggaran Naik untuk Kejar Jalan Nasional

Nur Airvanni
19/8/2018 09:30
Anggaran Naik untuk Kejar Jalan Nasional
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan penambahan anggaran infrastruktur pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 antara lain akan digunakan untuk memenuhi target pembangunan jalan tol nasional sepanjang 1.200 km pada 2019.

“Saat ini, jalan tol nasional yang rampung sekitar 450 km. Target pelaksanaan hingga akhir 2019 masih ada 750 kilometer lagi. Jadi, pengeluarannya akan cukup besar,” kata Rini saat me­ninjau jalur rel kereta Jakarta-Bogor, di Stasiun Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Terlebih, BUMN juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk menyelesaikan jalan tol Padang-Sicincin pada 2019. Selanjutnya, menyelesaikan tambahan untuk jalan tol Pekanbaru-Dumai. Rini memprediksi kemungkinan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp10 triliun untuk pembangunan jalan tol.

Sebelumnya, saat membacakan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/8), Presiden Joko Widodo menyampaikan pada 2019 pemerintah masih terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Karena itu, pemerintah mengalokasikan Rp420 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada 2019. Anggaran itu naik tipis jika dibandingkan dengan 2018 yang sebesar Rp410 triliun dan apabila dibandingkan dengan 2014, belanja infrastruktur 2019 melonjak hampir 400%.

Presiden menegaskan pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan untuk memperkuat konektivitas dan menyambungkan berbagai potensi di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, pembangunan infrastruktur bertujuan memeratakan pembangunan, menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, serta meningkatkan distribusi barang dan jasa.

Rini melanjutkan dengan anggaran infrastruktur sebesar Rp420 triliun pada 2019, pihaknya siap membangun infrastruktur untuk kepentingan nasional pada tahun depan. “Ya, kami siap,” tegas Rini.

Namun, untuk pembangunan infrastruktur tersebut, dirinya tidak menutup kemungkinan akan menggandeng investor sebagai mitra pemerintah. Meski begitu, Rini menegaskan bukan berarti dirinya akan menjual aset negara.

“Beberapa proyek infrastruktur yang kita bangun, sudah selesai maupun setengah selesai, kita tawarkan ke investor. Emang kita jual? Enggak. Kita tujukan supaya investor berpartner sama kita,” kata Rini.

Di sisi lain, meski disuntik dengan dana dari investor, sebagian besar kontrol proyek infrastruktur berada di pemerintah.

“Kalau sekarang kita miliki 100%, mungkin kita tawarkan ke investor kira-kira 45%-49%. Jadi, kontrol ada di kita. Tujuannya dana ini digunakan untuk tambahan pembangunan yang baru,” jelas Rini.

Tingkatkan pelayanan
Pada kesempatan peninjauan jalur rel kereta Jakarta-Bogor, Rini meminta PT KAI (persero) untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna kereta khususnya kereta commuter line Jabodetabek, terutama dalam hal pelayanan kebersihan dan keamanan are­al di sepanjang rel kereta.

“Jika areanya bersih, penumpang lebih nyaman. Ini juga bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan,” tambah dia.

Dalam perjalanan menuju Stasiun Bogor, Menteri BUMN Rini pun menyempatkan untuk bercengkerama dengan para penumpang. Ia juga memberikan kuis kepada penumpang dengan hadiah uang elektronik keluaran Bank Himbara.

Turut mendampingi Rini, antara lain sejumlah deputi Kementerian BUMN, Dirut PT KAI (persero) Edi Sukmoro, Dirut PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti, serta sejumlah Direksi BUMN. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya