Selasa 14 Agustus 2018, 16:15 WIB

Krisis Turki Dikhawatirkan Berdampak pada Realisasi Investasi

Antara | Ekonomi
Krisis Turki Dikhawatirkan Berdampak pada Realisasi Investasi

AFP

 

KRISIS moneter yang terjadi di Turki dikhawatirkan berdampak buruk terhadap capaian realisasi investasi di Indonesia pada semester kedua 2018 menyusul gejolak mata uang di negara-negara berkembang selama triwulan kedua.

"Kami prihatin ini membawa dampak untuk prospek bagi investasi di triwulan ketiga dan keempat tahun ini," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong dalam paparan di Jakarta, Selasa (14/8).

Tom, sebagaimana ia kerap disapa, menjelaskan pengaruh krisis moneter di Turki yang mengakibatkan depresiasi rupiah terjadi melalui pasar uang dan pasar modal.

Menurut mantan Menteri Perdagangan itu, pengaruh krisis moneter di Turki melalui pasar uang dan pasar modal  menyebabkan investor menarik kembali investasi mereka di negara berkembang.

"Capital outflow (penarikan modal) itu mekanisme yang terjadi di negara berkembang seperti Argentin dan Turki, dan berdampak kepada negara berkembang lainnya seperti India, Indonesia, dan Filipina," katanya.

Tom meyakini pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi perkembangan yang terjadi di pasar modal dan menekan stabilitas rupiah.

Ia menyebutkan pemerintah akan mengambil langkah-langkah istimewa untuk membantu meningkatkan fundamental ekonomi Indonesia.

"Yang sudah berjalan konkret adalah upaya yang gencar soal B20 dan pemerintah sudah menghitung itu punya potensi menghemat US$6 miliar per tahun," katanya.

Upaya lain yang disambut positif, lanjut Tom, adalah rencana kebijakan istimewa yang memberikan fasilitas bebas pajak (tax holiday) hingga 50 tahun.

"Saya sangat menghargai Presiden dan Menkeu atas kebijakan-kebijakan istimewa seperti ini yang bisa mengurangi ketergantungan pada impor," katanya.

Menurut Tom, sekitar 75% impor Indonesia merupakan bahan baku.

"Investasi-investasi di hulu industri yang bisa mengurangi ketergantungan impor bahan baku, menurut saya, jelas layak diberikan insentif istimewa apalagi di kondisi begini di mama pasar harus melihat tindakan realistis yang meningkatkan ekonomi jangka panjang," katanya.

Selanjutnya, upaya lain untuk mendukung realisasi investasi di tengah ketidakpastian global adalah terobosan di sektor ekonomi digital dan e-commerce.

"Terus terang banyak regulasi kebijakan kita belum mencerminkan yang terkini. Kalau sistem kebijakan bisa dimodernisasi, di-update, lebih mencerminkan realitas teknologi saat ini, tentu akan sangat membantu menjaga momentum investasi di e-commerce," tuturnya. (OL-3)

Baca Juga

Ist

Dari Hobi dan Passion, Nicholas Renaldi Sukses Wujudkan Jadi Pengusaha

👤Deri Dahuri 🕔Jumat 22 September 2023, 23:09 WIB
Semangatnya tidak padam dan kecintaan kepada dunia desain interior pun tak surut. Justru Nicholas membuat mock up atau konsep rancangan...
MI/Irfan

Tujuh Saham Perusahaan EBT Terdongkrak Jelang Perilisan Bursa Karbon

👤Media Indonesia 🕔Jumat 22 September 2023, 23:02 WIB
Bursa karbon akan meluncur pada 26 September 2023 dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai...
DOK Wuapic

Dorong Kemajuan UMKM Melalui Desain Dan Branding Yang Jitu

👤Widhoroso 🕔Jumat 22 September 2023, 23:01 WIB
Desain dan branding usaha menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan pelaku UMKM untuk meraih...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya