Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu manfaat perdagangan bebas bagi negara-negara berkembang ialah hadirnya sejumlah investasi. Pasalnya, mereka yang ikut dalam kesepakatan perdagangan bebas multilateral ataupun bilateral dengan negara-negara maju itu akan mendorong diri lebih keras memenuhi berbagai standar yang ditetapkan dalam kesepakatan.
Penasihat senior hubungan bisnis internasional Corrs Chambers Westgarth, Peter Grey, mengambil contoh kesepakatan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang juga diikuti Malaysia, Brunei, Vietnam, Meksiko, Peru, dan Cile bersama lima negara lain yang tergolong maju.
Negara-negara berkembang tersebut, kata dia, akan berusaha memenuhi standar produk dan jasa yang telah disepakati. "Dampaknya, investor-investor seperti dari Amerika Serikat, Inggris, merasa nyaman untuk berinvestasi di negara tersebut," papar Grey menjawab Media Indonesia seusai menjadi pembicara dalam seminar Australia and The Rules-Based International Order di Australian National University, Canberra, kemarin.
Seminar yang menghadirkan para pakar dan praktisi perdagangan, hukum, dan keamanan internasional itu diselenggarakan Australian Institute of International Affairs.
Grey mengatakan Indonesia pun bisa memetik manfaat perdagangan bebas dengan negara maju seperti Australia kendati kalah unggul di banyak sektor. Di samping meningkatkan daya tarik investasi, akses pasar yang lebih besar terbuka lebar. "Memang negosiasi tidak selalu mudah. Anda akan selalu menemukan pihak yang akan terdampak dan di berapa kasus pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengompensasi potensi dampak negatif sambil tetap bisa memetik manfaat," paparnya.
Saat ini tengah berjalan negosiasi perdagangan bebas Indonesia-Australia dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Negosiasi yang dimulai sejak 2010 itu sempat vakum sepanjang 2011-2015, kemudian aktif kembali pada 2016.
Puji Indonesia
Selain dengan Australia, Indonesia juga menjalin kerja sama dagang dengan AS. Bahkan, Wakil Menteri Pertanian AS Ted McKinney menyebut Indonesia sebagai mitra penting. Untuk sektor pertanian saja, transaksi kedua negara tahun lalu mencapai US$9 miliar. Indonesia mengekspor produk senilai US$6 miliar dan AS mengirimkan komoditas agrikultur sekitar US$3 miliar.
Kendati terdapat defisit neraca perdagangan bagi negaranya, McKinney mengatakan itu hal yang wajar selama perdagangan dilakukan dengan adil, bebas, dan bertanggung jawab. "Ada banyak negara di dunia yang kini mengenyam-pingkan perdagangan yang adil, bebas, dan bertanggung jawab. Itulah yang menjadi konsen kami saat ini. Ketika Anda berlaku adil pada kami, kami pun akan berlaku yang sama dan dapat saya katakan Indonesia adalah satu negara yang baik dalam hal ini," ujar McKinney di Jakarta, kemarin.
Soal evaluasi fasilitas gene-ralized system of preference (GSP) atau keringanan bea masuk atas komoditas produk Indonesia oleh AS, ia mengatakan itu hal yang biasa. "Itu kami evaluasi secara periodik dan bukan hanya kepada Indonesia, melainkan juga negara lain yang menerima manfaat itu," tuturnya.
Pada intinya, ia menekankan pihaknya tak akan menutup akses pasar bagi produk-produk Indonesia yang selama ini memang tidak dapat diproduksi di AS. Begitu pun sebaliknya. (Pra/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved