Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kebutuhan dan Produksi Gas Meningkat

Usman Kansong dari Washington DC, AS
29/6/2018 08:39
Kebutuhan dan Produksi Gas Meningkat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menjadi salah satu pembicara di 27th World Gas Conference di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (27/6/2018).(MI/Usman Kansong)

“PREDIKSI IEA tidak salah.Akan tetapi, prediksi itu dibuat sebelum ditemukannya gas di Blok Masela, Maluku, dan Selat Makassar,” kata Menteri ­Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan ketika menjadi salah satu pembicara di 27th World Gas Conference di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (27/6).

Jonan mengatakan hal itu menjawab pertanyaan mode­rator Nobuo Tanaka. Tanaka mengatakan berdasarkan prediksi International Energy Agency (IEA), pada 2040, Indonesia menjadi importir gas. “Apakah Anda setuju dengan prediksi itu?” tanya Tanaka.

Sebagai informasi, Indonesia akan mendapat tambahan pasokan kapasitas gas dari Selat Makassar sebesar 1.000 mmscfd (million standard cubic feet per day/juta standar kaki kubik per hari) dan dari Masela sekitar 1.200 mmscfd.  Itu belum termasuk produksi gas di Rokan, Riau. Operator di Blok Masela ialah Inpex dan Shell, sedangkan operator di Selat Makkasar ialah Chevron.

Peningkatan kebutuhan gas antara lain disebabkan prog­ram bauran energi. Dalam presentasinya, Jonan meng­ungkapkan pada 2025 penggunaan gas ditargetkan mencapai 22% dan pada 2050 sebesar 24%. Meningkatnya kebutuhan dan produksi gas membuat eksplorasi blok-blok gas baru atau merevitalisasi blok lama menjadi keniscayaan. Oleh karena itu, di akhir presentasinya, Jonan berharap kebijakan baru di bidang minyak dan gas akan menarik lebih banyak investor.

Sebelum menjadi pembicara di World Gas Forum, Jonan menggunakan kesempatan untuk menjelaskan kebijakan pemerintah di bidang minyak dan gas antara lain kepada Kamar Dagang dan Industri Amerika (US Chamber of Commerce) dan Dewan Bisnis Amerika-ASEAN (US-ASEAN Business Council).

“Pemerintah memperlakukan setara investor asing dan investor dalam negeri,” kata Jonan.

Investasi migas
Charles Freeman, Wakil Presiden Senior untuk Asia pada Kadin AS, menanyakan keberlangsungan investasi di sektor migas terkait Pemi­lu 2019. Hal yang sama juga diajukan Elizabeth Dugan dari Dewan Bisnis AS-ASEAN. Jonan menjawab pemerintah menjamin tahun politik tidak akan menghambat investasi di sektor migas. “Sebab, investasi di sektor migas ialah investasi jangka panjang,” tegas Jonan.

Salah satu yang mendam­pingi kunjungan kerja Menteri ESDM Ignasius Jonan ialah Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Seusai mendengarkan paparan Jonan, Nicke menjelaskan kebutuhan gas paling besar ialah untuk pembangkit listrik dan industri.

Senada dengan Jonan, Nicke mengatakan peningkatan produksi menjadi keharusan.  “Kita tentu harus menambah produksi. Pertama dengan menambah kapasitas produksi dan kedua membangun infrastruktur,” ujarnya.

Nicke menegaskan peran Pertamina dalam meningkatkan produksi gas sangat penting. “Dari mulai upstream, produksi gas kita akan meningkat karena ada beberapa wilayah kerja yang diberikan kepada Pertamina. Ini tentu menambah pasokan atau kapasitas produksi upstream kita. Kedua, tentu infrastrukturnya, baik gas pipa maupun LNG, itu yang harus dibangun,” tutur Nicke. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya