Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) mengakui mudik kali ini menjadi tantangan sendiri. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub Bambang Prihartono mengatakan mudik Lebaran tahun lalu terbilang sukses sesungguhnya bukan hanya karena pemerintah sudah bersinergi baik, tapi masyarakat yang disiplin mematuhi aturan yang berlaku.
“Jujur saja, kesuksesan tahun lalu itu bisa jadi beban berat buat kami. Karena kalau tahun ini tidak sukses, berarti terjadi penurunan. Tahun ini harus bisa sukses, minimal seperti tahun lalu,” kata Bambang dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam keterangan resmi, Kamis (7/6).
Tantangan itu ialah bagaimana dapat membangun ketertiban masyarakat saat arus mudik dan arus balik Lebaran. "Karena menurut kami, kebijakan publik saja tidak cukup, meskipun Kemenhub, PUPR, Korlantas saling sinergi, tapi jika tidak didukung oleh masyarakat, hasilnya tidak akan maksimal,” ujar Bambang
Mulai hari ini, Kamis (7/6), resmi membuka posko untuk mewujudkan Mudik Bareng Guyub Rukun 2018. Posko tersebut beroperasi penuh 24 jam sehari dan tujuh kali dalam seminggu.
“Di posko ini kita bisa memonitor arus kendaraan yang ada saat masa mudik lebaran dan arus balik. Ini juga menunjukan bahwa pemerintah telah melakukan sinergi antara Kemenhub, PUPR, Jasa Marga dan Korlantas Polri,” ujarnya.
Dia menegaskan mulai hari ini seluruh pihak sudah berada di lapangan. Dia pun berharap pada mudik Lebaran tahun ini masyarakat tetap tertib dengan mengikuti arahan petugas di lapangan.
“Kalau memang arus lalu lintasnya dialihkan, ikuti saja. Itu artinya, memang jalan tol saat itu sedang padat. Tak lupa, perhatikan rambu rambu yang ada. Temen-teman di kepolisian pasti akan mengatur sesuai diskresi yang ada,” tukasnya.
Dibandingkan 2016, penggunaan mobil pribadi saat arus mudik pada tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 28,74%, begitu pula sepeda motor meningkat 33,53%. Ini menunjukan kendaraan pribadi terus meningkat.
“Saya tekankan shifting untuk menggunakan kendaraan transportasi umum. Untuk itu, ke depan, kendaraan pribadi akan dipersempit ruang geraknya agar beralih ke transportasi umum,” Jelas Bambang.
Mengingat cuti bersama tahun ini diperpanjang, puncak arus mudik diperkirakan tanggal 8-9 Juni 2018. Dan pada H+8, tepatnya pada 24 Juni 2018, Posko Kemenhub dibubarkan.
Menurutnya, ada 49 ribu unit bus yang disiapkan di seluruh Indonesia, 353 kereta api dengan tambahan 40 kereta, 535 unit pesawat, dan 1.293 unit kapal. Dengan seluruh sarana yang disiapkan itu, kapasitas mudik tersedia untuk 42.88 juta penumpang.
Pihaknya pun mengutamakan aspek keselamatan dengan melakukan ramp chek. Saat ini, ramp chek sudah berjalan sekitar 70%.
“Pelayanan untuk masyarakat juga terus ditingkatkan. Sistem keamanan juga akan terjamin atas kerjasama Kemenhub dengan TNI/Polri. Tak lupa, ketersediaan prasarana untuk para pemudik sehingga bisa merasakan kenyamanan saat mudik,” tandasnya. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved