Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Rasio Wirausaha Indonesia Sentuh 7%

Andhika Prasetyo
05/6/2018 20:50
Rasio Wirausaha Indonesia Sentuh 7%
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MENTERI Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengungkapkan program pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) maupun Wirausaha Pemula (WP) yang digulirkan sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memberikan hasil yang signifikan pada peningkatan rasio wirausaha di Indonesia.

Menurut Puspayoga, rasio wirausaha di Indonesia pada tahun ini sudah meningkat menjadi 7% dari total penduduk Indonesia. Sebelumnya, pada 2014, rasio wirausaha di Tanah Air baru 1,55%, kemudian meningkat menjadi 1,65% di 2016, dan bergerak ke 3,1% pada akhir 2017.

"Angka itu sudah di atas standar internasional yang mematok 2%. Jadi pecah telur," ujar Puspayoga melalui keterangan resmi, Selasa (5/6).

Selain jumlah wirausaha, Puspayoga juga mengklaim kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga menggembirakan yakni dari 1,71% pada 2014 menjadi 4,48% pada tahun lalu.

Untuk diketahui, pagu Kementerian KUKM tahun anggaran 2017 sebesar Rp960,773 miliar dengan realisasi anggaran hingga akhir tahun sebesar Rp880,688 miliar atau terserap 91,66%.

Sedangkan, pada tahun ini, pagu Kementerian KUKM berkurang menjadi Rp944,538 miliar. Hingga 31 Mei, realisasi serapan sebesar 30,03%.

“Untuk meningkatkan serapan kita sudah buatkan yang namanya target bulanan, jadi setiap bulan sudah ada target sekian persen dan untuk bulan Mei yang kami laporkan adalah 30,03%. Itu sebenarnya sudah di atas target,” tuturnya.

Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno menyatakan peningkatan rasio kewirausahaan dan kontribusi koperasi terhadap PDB dapat dijadikan salah satu indikator keberhasilan dalam membina koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah.

Hanya saja, ke depan, ia meminta pemerintah lebih fokus pada membina koperasi sektor produktif ketimbang koperasi simpan pinjam (KSP). Tujuannya jelas untuk memberi multiplier effect terhadap perekonomian Indonesia. Cara inilah yang sudah diterapkan di beberapa negara maju seperti Prancis, Belanda, dan Selandia Baru. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya