Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BI: Inflasi Mei 2018 Terendah di Periode Ramadan

Fetry Wuryasti
04/6/2018 14:26
BI: Inflasi Mei 2018 Terendah di Periode Ramadan
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

BADAN Pusat Statistik mencatat perkembangan berbagai komoditas selama bulan Mei mengalami kenaikan. Hasil survei dari 82 kota mencatat inflasi terjadi 0,21 % selama bulan Mei 2018. Artinya bila dari awal tahun (Month to Date) menjadi 1,30% dan tahunan (YoY) menjadi 3,23%.

Meski demikian inflasi Ramadan 2018 masih lebih rendah dibandingkan pada periode Ramadan tahun lalu. Inflasi Ramadan 2017 tercatat sebesar 0,39% dan inflasi Ramadan 2016 sebesar 0,66%. Secara tahunan, ini juga lebih rendah dibandingkan inflasi pada Mei 2017 sebesar 4,33% dan Mei 2018 3,33%.

Menganggapi hal tersebut , Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan hasil inflasi merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dan Bank Indonesia memastikan bahwa pasokan barang tersedia, dan harga pangan terkendali. Dia menyatakan Mei 2018 pada bulan Ramadhan merupakan inflasi terendah dibandingkan periode Ramadan tahun-tahun sebelumnya.

"Termasuk ini bukti pass through dampak pelemahan nilai tukar terhadap inflasi hanya kecil, Ini memberi bukti terpatahkan pernyataan sejumlah analis yang mengatakan nilai tukar melemah, inflasi melambung dan segala macam," tegas Perry di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (4/6).

Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah menyambut gembira selama Ramadan dan mendekati Idul Fitrti , inflasi dapat lebih rendah dari priode lebaran tahun-tahun sebelumnya yang mendekati 0,5%.

"Ini pencapaian pada total YoY 3,2%. Inin menunjukkan pemerintah bersama Bank Indonesia menjaga agar daya beli masyarakat tidak tergerus oleh kenaikan harga. Hal ini melihat dengan adanya gejolak dolar AS, tentu itu akan berpotensi meningkatkan inflasi. Namun stabilitas dari sisi harga pangan, dan pasokan memberikan tingkat kepastian,"

Pemerintah akan menjaga kondisi stabil ini agar secara keseluruan tahun bisa sesuai target di 3,5% plus minus 1 persen. Stabilitas menjadi amat penting terutama ketika ekonomi dunia yang makin menghadapi ketidakpastian. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya