Semen Indonesia Raih Penghargaan Emas dari Kementerian ESDM

Micom
09/5/2018 14:06
Semen Indonesia Raih Penghargaan Emas dari Kementerian ESDM
Direktur Jendral Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono menyerahkan penghargaan peringkat Emas kepada Direktur Produksi Semen Indonesia, Benny Wendry (Dok. Semen Indonesia)

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menerima penghargaan dengan peringkat 'Emas (Aditama)' untuk Kategori Perlindungan Lingkungan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM.

Penghargaan diserahkan Direktur Jendral Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, dan diterima Direktur Produksi Semen Indonesia, Benny Wendry, di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Selasa (8/5) malam.

Perseroan telah empat tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan pengelolaan lingkungan pertambangan dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM. Pada 2015, merupakan pertama sekali Semen Indonesia mengikuti penilaian dan meraih Penghargaan Peringkat Perunggu (Pratama).

Pada 2016 dan 2017 kembali Semen Indonesia meraih Penghargaan Peringkat Perak (Utama).

Direktur Produksi Semen Indonesia, Benny Wendry, mengatakan bahwa penerimaan penghargaan 'Emas' yang merupakan peringkat tertinggi ini membuktikan bahwa kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh Perseroan di Pabrik Tuban telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, diantaranya meliputi administrasi lingkungan, pengelolaan batuan penutup, pengendalian erosi dan sedimentasi, pembibitan, reklamasi dan revegetasi, pengelolaan sarana penunjang, serta pemantauan lingkungan tambang.

Salah satu pengelolaan tambang yang telah dilaksanakan Perseroan adalah pembuatan Green Belt selebar 50 meter sebagai buffer zone yang mengelilingi tambang di Area Tambang batu kapur dan tanah liat untuk mengurangi debu dan kebisingan dari kegiatan operasional tambang.

“Dalam pengelolaan Green Belt, Perseroan melakukan program kemitraan bersama 370 petani yang berasal dari masyarakat sekitar. Semen Indonesia memberikan bantuan bibit, pupuk, penanaman, perawatan dan penyuluhan secara rutin oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tuban,” terang Benny Wendry.

Sebagai sarana edukasi pengelolaan pertambangan, Semen Indonesia membangun taman botani (arboretum) di area bekas galian tambang batu kapur di Pabrik Tuban.

“Arboretum Bukit Daunditanami 10 jenis tanaman langka sebagai sarana edukasi sekaligus wahana wisata baru bagi masyarakat Tuban. Taman menyediakan berbagai spot menarik dan dilengkapi dengan fasilitas tempat parkir dan toilet gratis bagi pengunjung. ” imbuhnya.

Selain itu, Perseroan melibatkan masyarakat sekitar dalambudidaya Ikan Niladengan keramba jaring apung dilahan pascatambang tanah liat yang dimanfaatkan sebagai Embung untuk penampungan air. Embung ini juga menjadi sumber air untuk irigasi lahan pertanian masyarakat sekitar tambang.

Hingga triwulan I tahun 2018, Semen Indonesia telah melakukan reklamasi lahan pascatambang batu kapur seluas 154,78 Ha dengan jumlah pohon sebanyak 190.135 batang. Sedangkan di lahan pascatambang tanah liat seluas 68,42 Ha, Perseroan berhasil melakukan reklamasi dengan penanaman 116.582 batang pohon yang meliputi tanaman Jati, Johar, Mahoni, Sengon, Flamboyan, Trembesi dan Kesambi.

“Keberhasilan kami mendapatkan penghargaan Emas ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pengelolaan tambang dan pascatambang yang berkelanjutan. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan tambang yang berkelanjutan menunjukkan bahwa Perseroan berkomitmen dalam penerapan industri hijau dan menghasilkan produk semen yang ramah lingkungan,”pungkasnya.(RO/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya