Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

IHSG Jebol Level Psikologis 6.000, Ini Penyebabnya

Fetry Wuryasti
26/4/2018 13:48
IHSG Jebol Level Psikologis 6.000, Ini Penyebabnya
(ANTARA)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot sejak dibuka pada Kamis (26/4) pagi. Indeks acuan saham domestik bahkan telah menjebol level psikologis 6.000.

Menurut analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi penurunan IHSG ini dipicu oleh penguatan yield pendapatan tetap di AS yang kemarin naik menjadi di 3% akibat prospek ekonomi yang melesat di atas ekspektasi.

Kini US Treasury Yield berada pada level 3,032%, berada di atas 3% untuk pertama kalinya dalam 4 tahun.

Percepatan beberapa strategi kebijakan pun mulai memanas. Investor asing terus mengkonversi uang mereka di Emerging market dan kembali ke negara berkembang.

"Nah permintaan USD jadi meningkat di Indonesia mengakibatkan Rupiah kita terprosok mendekati Rp 14.000. Bank Indonesia akan mengambil langkah intervensi dan menaikan suku bunga namun hal tersebut menjadi sosok mengkhawatirkan bagi pertumbuhan kredit perbankan yang hingga saat ini jauh di bawah target," ujarnya Kamis, (26/4).

Selain itu sentimen hari buruh atau May Day pun ikut mengkhawatirkan . Ini  biasa terjadi menjelang may ekuitas akan terkoreksi.

Peluang penguatan IHSG ada, tapi pasti tetap beracuan pada indeks global.

Sentimen dalam negeri sendiri kurang mampu menjadi katalis kecuali keputusan intervensi dan BI rate nanti.

Secara teknikal sendiri pergerakan IHSG mulai pesimis jika break out atau di bawah 6000 level psikologis.

"Peluang penguatan baru akan terjadi jika IHSG bisa bertahan di level psikologis di atas 6.000," tukas Lanjar. (X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya