Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PERSEPSI masyarakat bahwa mereka masuk golongan tidak mampu membuat mereka merasa berhak menggunakan liquefied petroleum gas (elpiji) 3 kg yang sebenarnya diperuntukkan khusus warga miskin dan usaha mikro.
Sesuai dengan Peraturan Presiden No 104/2007 dan Peraturan Menteri ESDM No 21/2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 kg, elpiji 3 kg hanya diperuntukkan rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp1,5 juta dan kegiatan usaha kecil dan mikro (UKM). Yang masuk kategori pelaku usaha mikro ialah memiliki omzet di bawah Rp300 juta per tahun.
Dari hasil perbincangan Media Indonesia dengan warga yang menggunakan elpiji 3 kg, diperoleh informasi bahwa warga menilai tidak jelas kriteria warga tidak mampu. Karena itu, warga mendasarkan tindakan mereka pada kemampuan mereka untuk membeli elpiji yang dinilai paling ekonomis.
Seperti yang dikemukakan Fitriyandi, warga Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang mengaku masih menggunakan elpiji 3 kg selama ini. Meskipun saat ini bekerja di salah satu perusahaan swasta ternama di Jakarta, ia tetap merasa harga yang ditawarkan gas bersubsidi 3 kg jauh berbeda dengan gas 12 kg atau 5,5 kg.
“Meski saya pegawai, saya belum punya rumah dan mobil. Jadi, indikator mampunya itu dari mana?” kata dia.
Kiki, salah satu pengusaha warung kopi di Kota Bekasi, mengaku enggan berpindah menjadi konsumen gas elpiji 12 kg. Harga ekonomis yang ditawarkan pemerintah untuk gas elpiji 3 kg dianggap amat bersahabat.
“Biaya operasional saya sudah masuk di harga gas elpiji 3 kilo ” ungkap Kiki yang mengelola warung kopi di Pemkot Bekasi.
Meski memiliki rata-rata omzet Rp7 juta satu hari, ia mengaku para pengusaha rumah makan atau apa pun tidak selamanya untung. “Namanya kita usaha, kadang kalau lagi sepi, ya, sepi. Jadi, jangan buat patokan antara mampu dan tidak mampu, namanya usaha,” kata dia.
Ditertibkan
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengimbau kepada masyarakat mampu beralih ke tabung elpiji 5,5 kg dan 12 kg.
“Saya mengimbau, elpiji 3 kg itu diperuntukkan saudara-saudara kita yang masih kurang beruntung. Kalau yang mampu, masak ada foto orang naik Pajero beli elpiji 3 kg. Empatinya kan sudah kurang ini,” ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya.
Ia menuturkan, jelang Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, pemerintah juga meminta Pertamina untuk menertibkan adanya penyalahgunaan elpiji 3 kg.
“Pertamina sudah bilang sama saya mau menertibkan yang oplosan. Beli elpiji 3 kg dioplos jadi 12 kg. Tidak boleh itu,” tegasnya.
Di lain hal, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Depok meminta kepada Pemerintah Kota Depok supaya mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) Kota Depok menggunakan elpiji bright gas 5,5 kg sebagai kebutuhan bahan bakar gas rumah tangga. (KG/Cah/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved