Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIREKTUR Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin menjelaskan PT Bukit Asam Tbk terus menjalin sinergi, terlebih pascaholding BUMN industri pertambangan dengan induk PT Inalum (persero). Efisiensi tercipta berkat penggabungan tersebut dalam rangka sinergi, termasuk sinergi SDM, aset dan lainnya.
"Terkait sinergi antar holding ini salah satu tujuan holding dengan PT Bukit Asam yang dasar usahanya menyediakan energi akan memasok batu bara energi untuk anggota holding lain. Itu seperti untuk PT Antam terkait pasokan batu bara untuk PLTU halmahera Timur 2x40MW dan memasok listrik untuk Feronikel. Kita juga sinergi dengan PT Inalum untuk pengembangan PLTU Kuala Tanjung 2x350MW dan ini nantinya akan memasok listrik untuk smelter alumunium II milik PT Inalum," terangnya usai menghadiri RUPS tahun buku 2017 di Jakarta, Rabu (11/4).
Menurut dia, holding BUMN industri pertambangan juga memberikan dampak yang lebih nyata terkait sinergi SDM. Salah satu buktinya dengan pertukaran direksi, yakni Orias Petrus Moedak yang semula Direktur Keuangan PT Bukit Asama saat ini menjadi Direktur Keuangan holding BUMN industri pertambangan.
Ia mengatakan, manfaat lain juga tercipta dengan efisiensi yang dirasakan lebih besar pascaholding terbentuk. "Kemudian yang membuat operasional lebih efisien karena kita dalam satu holding," katanya.
Sejak akhir Novemebr 2017 lalu, PT Bukit Asam bersama dengan PT Antam Tbk dan PT Timah Tbk bergabung dalam holding BUMN industri pertambangan dengan induk holding PT Inalum (persero). Dengan adanya penggabungan ini, 65,02 persen saham PT Bukit Asam dimiliki negara dan PT Inalum.
Indonesia memiliki 5 lembar saham seri A, sementara 34,98 persen lainnya dimiliki publik. "Holding BuMN industri pertambangan ini bertujuan memang untuk meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya alam mineral dan batubara, peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi dan kandungan lokal serta efisiensi biaya dengan sinergi. Kemudian holding ini menarketkan masuk 500 fortune global company," pungkasnya. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved