Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN industri pertambangan PT Inalum (persero), memutuskan untuk membagikan dividen Rp3,35 triliun berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan untuk tahun buku 2017. Jumlah dividen tersebut setara Rp318.521 per lembar saham atau 75% dari total laba bersih yang mencapai Rp4,47 triliun.
"Salah satu dari tujuh keputusan pemegang saham dalam RUPS tahun buku 2017 yakni pembagian dividen sebesar Rp3,35 triliun. Saya rasa ini pembagian dividen terbesar selama sejarah," terang Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin usai menghadiri RUPS, di Jakarta, Rabu (11/4)
Menurut dia, keputusan dividen tersebut merupakan hasil dari para pemegang saham PT Bukit Asam pada RUPS tahun buku 2017. Hal itu termasuk hasil keputusan yang digulirkan PT Inalum selaku salah satu pemegang saham dari PT Bukit Asam.
"Sebagaimana diketahui kinerja tahun buku 2017, laba bersih mencapai Rp 4.47 triliun, hal ini akibat peningkatan penjualan, produksi, harga jual dan efisiensi selama 2017," ujarnya.
Arviyan mengungkapkan dividen Rp 3,35 triliun berasal dari 75%laba yang diperoleh PT Bukit Asam pada tahun buku 2017 atau Rp318.521 dari per lembar saham. "Jadi kita sudah mengusulkan dividen sesuai dengan yang kita rencanakan sebelumnya namun pemegam saham memiliki kepentingan lebih besar sehingga meminta peningkatan dividen 75%. Landasannya apa, itu nanti tanya ke Inalum," paparnya.
Selain itu, RUPS kali ini juga memutuskan perubahan anggaran dasar perseroan yang meliputi hak pemegang saham seri A dwiwarna, pengangkatan dan pemberhentian, tugas serta wewenang direksi, pengangkatan dan pemberhentian dewan komisaris serta penggunaan laba. Perubahan anggaran dasar sesuai dengan surat yang diajukan dari PT Inalum (persero) dan Kementerian BUMN.
"Perubahan anggaran dasar ini disetujui oleh 90,53% pegegang saham. Kemudian RUPS juga menyatakan eprubahan pengurusan perseroan yakni mengangkat Mega Satria sebagai Direktur Keuangan menggantikan Orias Petrus Moedak yang diangkat menjadi Direktur Keuangan Induk Holding BUMN industri pertambangan PT Inalum (persero)," pungkasnya. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved