Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey meyakini program toko ritel masuk pesantren (Ummart) akan berjalan dengan baik dan sukses seperti toko-toko ritel modern pada umumnya.
Ia mengatakan pihaknya akan menerapkan skema 3S yakni support, standar operational prosedur (SOP) dan service dalam mengembangkan Ummart yang dijalankan bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
“Pertama kami akan support dengan sistem ritel modern yang sudah baku. Bagaimana barang dikirim, dipesan, direturn, diperjualbelikan, itu sistem yang berkesinambungan, itu nafas atau jantung perdagangan ritel modern. Sistem itulah yang akan kita support,” ujar Roy di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (9/4).
Yang kedua, lanjutnya, adalah penerapan dan implementasi SOP yang baik. Roy mengatakan SOP merupakan hal yang sangat penting mengingat semua tahap mulai dari barang diterima sampai dijual telah tertuang di dalam aturan tersebut.
Yang terakhir adalah service atau standar pelayanan.
“Ini bagian dari vokasi, literasi, dan edukasi yang akan kami lakukan sehingga setiap santri yang akan membantu di ritel modern dapat memiliki standar dan kemampuan yang sama seperti laiknya menjalankan satu ritel modern. Mereka bisa berlaku laiknya profesional,” jelasnya.
Dengan program 3S itu, ia optimis Ummart, walaupun anak baru dalam peta persaingan ritel, akan dapat berkompetisi dan bertahan di tengah masyarakat. Ia menargetkan setidaknya terdapat 5.000 Ummart akan dibuka pada tahun ini.
Terkait pola kerja sama, nantinya, perusahaan ritel seperti Transmart, Hypermart, Alfamart, Indo Grosir, akan menyuplai barang-barang kepada Ummart melalui distribution center masing-masing.
Adapun, terkait pembangunan atau penyempurnaan gerai akan dilakukan oleh Hipmi.
“Polanya ada dua, ada yang mulai dari nol. Itu yang benar-benar membangun toko dari awal. Ada juga yang menggunakan warung milik pesantren yang sudah ada kemudian direhabilitasi. Lokasinya nanti akan berada di luar pesantren namun masih di dalam lingkup, tanah dan bangunannya pun milik pesantren.”(X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved