Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
ANAK usaha PT Pertamina yang bergerak di bidang asu-ransi, PT Tugu Pratama Indonesia, berhasil meraih peningkatan laba sebesar 72% dari Rp166,3 miliar menjadi Rp285,4 miliar.
Presiden Direktur Tugu Pratama Indra Baruna menjelaskan peningkatan laba itu turut didukung kondisi ekonomi global dan nasional. Tahun lalu, perkembangan industri asuransi umum dan reasu-ransi masih cukup menantang di tengah perbaikan kondisi ekonomi makro domestik.
“Dalam lima tahun terakhir, rata-rata kenaikan laba setelah pajak TPI terjaga di kisaran 8%, dua kali lipat dari CAGR kenaikan laba industri. Namun, tahun 2017 peningkatan laba bersih kami naik 72% YoY,” ungkap Presiden Direktur ATPI Indra Baruna di Jakarta, kemarin.
Pada 2017, Indra mengakui perseroan masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait dengan kondisi pasar yang belum terlalu kondusif. “Tahun lalu, banyak proyek migas yang tertunda akibat melemahnya harga minyak dunia” terangnya.
Dalam menghadapi situasi demikian, imbuh Indra, perseroan merumuskan berbagai kebijakan strategis untuk meraih setiap peluang dan potensi yang muncul. Di sektor migas dan energi, perseroan mengoptimalkan sinergi dengan Pertamina Group dan mengawal proyek-proyek Pertamina di luar negeri untuk memperluas pasar nondomestik.
“Manajemen perseroan menerapkan kebijakan yang semakin selektif dalam memilih risiko,” ujarnya.
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat Tugu Pratama Muhammad Syahid menambahkan, hasil underwriting perseroan naik 35,42% menjadi Rp 488,7 miliar dari sebelumnya Rp360,9 miliar. Hasil investasi meningkat 16,07% dari Rp166,8 miliar menjadi Rp193,7 miliar, sedangkan pendapatan premi neto naik 7,39% dari Rp 654,4 miliar menjadi Rp702,7 miliar. Kenaikan hasil underwriting yang cukup besar itu ditopang kemampuan perseroan untuk menurunkan net klaim terhadap premi.
“Hasil ini merupakan dampak dari kebijakan perseroan yang semakin hati-hati dalam menutup risiko dan peningkatan retensi untuk risiko yang baik,” ungkap Syahid.
Di tengah penurunan suku bunga simpanan sepanjang 2017, hasil investasi perseroan masih terus tumbuh. “Kenaikan hasil investasi ini didukung strategi manajemen portofolio investasi perseroan yang mampu memanfaatkan kondisi penguatan pasar mo-dal,” jelas Syahid.(Cah/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved