Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
INDONESIA berpotensi memiliki pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) terbesar di dunia bila rencana pemba-ngunannya di Selat Larantuka terealisasi.
Akhir pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mine-ral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau rencana pembangunan PLTAL yang terintegrasi dengan Jembatan Pancasila-Palmerah di Selat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek itu sudah masuk tahap studi yang dilakukan investor asal Belanda.
"Ini merupakan pembangkit listrik tenaga arus laut pertama dan terbesar di dunia jika listrik yang dihasilkan mencapai 20 Mw saja," terang Jonan dalam keterangan persnya, kemarin.
Menurut dia, konsorsium dari Belanda Tidal Bridge BV dan anak usaha PT PLN yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali telah melaksanakan joint venture membentuk Tidal Bridge Indonesia yang selanjutnya bersama partner lokal akan membangunan Jembatan Pancasila Palmerah. Nantinya jembatan sepanjang sekitar 810 meter itu akan meng-hubungkan Pulau Adonara dan Pulau Flores, dengan tepat di bawahnya arus laut yang menjadi sumber PLTAL.
Jonan menambahkan, jika terlaksana, proyek independent power producer (IPP) berbasis arus laut itu dapat menjadi pembangunan PLTAL pertama di Indonesia dan terbesar di dunia. Sampai saat ini sedang dalam tahap studi dan diharapkan finalisasinya akan dapat selesaikan secepatnya sehingga dapat mulai pengerjaan konstruksi.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana menambahkan, pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Larantuka merupakan ide yang baik karena wilayah NTT merupakan salah satu wilayah yang akan ditingkatkan rasio elektrifikasinya.
"Sebagai negara kepulauan, Indonesia banyak mempunyai selat-selat yang arusnya cukup deras superti di Selat Larantuka, yang informasinya merupakan yang terkuat di dunia," ujar Rida.
Rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palme-rah yang terintegrasi dengan turbin merupakan tindak lanjut rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Eropa pada 22 April 2016. Saat itu dilakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved