Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Jelang Bulan Puasa, Stok dan Harga Bahan Pokok Aman

Bayu Anggoro
24/3/2018 09:12
Jelang Bulan Puasa, Stok dan Harga Bahan Pokok Aman
(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

HARGA bahan pokok jelang bulan puasa tahun ini normal dan terkendali. Tidak ada lonjakan harga signifikan di berbagai daerah.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Stok/Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Jelang Bulan Puasa 2018 yang digelar Kementerian Perdagangan di Bandung, kemarin.

Menurut dia, pemerintah sudah mengatur perdagangan dengan memproyeksikan harga dan kebutuhan barang pokok pada awal puasa. Sehingga, pada saatnya nanti harga semua barang pokok sudah sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

“Aman dan sekarang sebenarnya harga ini tidak ada lagi gejolak, itu hal positif kemudian sudah mulai tren penurunan,” kata  Enggartiasto.

Pihaknya bersyukur penurunan harga yang terjadi menjelang bulan puasa tahun ini tidak secara drastis, namun gradual.

“Sehingga pada awal April 2018 ini sudah akan kita proyeksikan menjelang Mei atau pertengahan Mei itu kan awal bulan puasa, maka itu semua akan terkendali di bawah harga, terkait dengan HET (harga eceran tertinggi),” kata dia.

Salah satu kebutuhan pokok yang stoknya dijamin aman saat bulan puasa adalah beras.

“Saya bisa sampaikan bahwa seluruh beras yang tersedia di Bulog akan masuk ke pasar kemudian bagaimana dengan stoknya? Panen raya akan segera kita hadapi sehingga ini semua akan jadi cadangan baru. Sehingga kita tidak perlu khawatir,” kata dia.

Untuk beras medium di Sumatra bagian selatan dan Jawa, HET ditetapkan Rp9.450 per kg, sedangkan untuk premium Rp12.800. Adapun gula di angka Rp12.500 per kg, daging beku Rp80.000 per kg, dan minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per kg.

Jangan tahan stok
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada pengusaha, pedagang, khususnya pengusaha spekulatif beras agar melepas harga kebutuhan pokok tersebut dengan harga rendah karena sebentar lagi pemerintah akan menggelontorkan komoditas beras ke pasaran.

“(Soal impor beras) enggak ada urusan, itu jangan menjadi isu yang besar, karena tidak ada soal. Pokoknya tugas kami menjamin stok beras dengan prioritas dari dalam (negeri). Berapa pun panen sesuai Inpres Nomor 5, itu akan diserap. Petani tidak akan rugi, yang terpotong itu para tengkulak,” kata Mendag.

Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan bahwa pihaknya telah siap untuk mengawasi distribusi kebutuhan pokok di seluruh daerah menjelang bulan puasa.

“Tapi, ketika di tingkat produksi ada penyimpangan, kita akan melakukan tindakan hukum. Kemudian kita juga melakukan pemantauan stabilitas harga karena ini menjadi penting ketika stok cukup, tapi di masyarakat harganya naik tinggi, maka ini terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tingkat distribusi,” kata dia. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya