Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

PGN Siap Bergabung ke Holding

Fetry Wuryasti
26/1/2018 11:25
PGN Siap Bergabung ke Holding
(DOK PGN)

RAPAT Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyetujui rencana pengalihan saham perusahaan ke Pertamina sebagai induk holding BUMN Migas.

Pengalihan tersebut berlaku efektif setelah keluarnya Peraturan Pemerintah mengenai Pembentukan Holding Minyak dan Gas (migas).

"Sudah disetujui 77,8%. Setelah ini ada pembahasan lebih lanjut," ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutomo usai RUPSLB PGN, di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, hasil RUPSLB hari ini berlaku terbatas, yakni selama 60 hari mendatang.

Apabila dalam waktu tersebut PP Holding Migas belum diterbitkan, hasil RUPSLB otomatis batal.

Saat ini rancangan PP Holding BUMN Migas saat ini sudah ditandatangani Menteri BUMN dan Menteri Keuangan.

Penerbitannya tinggal menunggu tanda tangan Presiden Joko Widodo.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, setelah PP Holding Migas diterbitkan, akan digelar RUPSLB lagi untuk membahas akta pengalihan aset PGN ke Pertamina.

RUPSLB membahas perubahan anggaran dasar perusahaan dan pengukuhan pemberhentian Gigih Laksono dari jabatan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN yang dipindah ke Pertamina.

"Tidak ada perubahan manajemen pada hari ini. Nanti ada RUPS lagi, yaitu oleh Pertamina setelah PP keluar untuk akta pengalihan aset," ujar Fajar.

Genjot efisiensi

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan dengan adanya holding, panjang pipa jaringan akan menjadi lebih dari 10 ribu km.

Saat ini jaringan transmisi PGN hanya 7.500 km dan Pertagas 3.000 km.

Dengan bergabung, ekspansi perseroan menjadi lebih mudah, tidak hanya untuk pipa, tetapi juga penyaluran CNG, dan LNG lebih mudah.

Selain itu, holding menciptakan efisiensi.

Tim operasi saat ini sedang menghitung berapa kapasitas pipa setiap perusahaan dan seperti apa efisiensi yang tercipta bila dikombinasi menjadi satu.

"Kalau bicara capex, tentunya capex akan menjadi luar biasa meningkat. PGN dan Pertagas menjadi satu badan usaha dari pemerintah yang bisa menjalankan semua fungsi pemerataan gas di Indonesia," ujar Jobi.

Direktur SDM Pertamina Nicke Widyawati mengatakan telah dibentuk tim implementasi pembentukan holding migas.

Ada lima subtim yang mendetailkan lebih lanjut untuk implementasi sampai tenggat di akhir Maret.

"Akan terjadi integrasi Pertagas ke PGN, dan dengan demikian subholding gas akan terbentuk secara utuh," tandas Nicke.

Dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, harga saham PGN turun 40 poin ke level Rp2.650 per lembar saham.

Meski turun, harga saham PGN masih lebih tinggi hampir Rp1.000 rupiah jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan awal tahun.

Para investor mengapresiasi rencana penggabungan PGN ke Pertamina karena meningkatkan akses perseroan terhadap sumber gas yang dimiliki Pertamina.

Selain itu, PGN akan mendapat dukungan modal kerja dari Pertamina sebagai holding.

Saham PGN sepanjang tahun terakhir berada di level tertinggi Rp3.050 dan terendah di level 1.365. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya