Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Krakatau Steel Bidik Penjualan 2,4 Juta Ton

25/1/2018 11:05
Krakatau Steel Bidik Penjualan 2,4 Juta Ton
(ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN)

PRODUSEN baja nasional PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membidik peningkatan volume penjualan baja sebesar 40% mejadi 2,8 juta ton di tahun ini.

Peningkatan proyeksi kebutuhan baja domestik yang naik sekitar 1 juta ton tiap tahun itu mendasari proyeksi kenaikan penjualan baja perseroan.

Corporate Secretary PT Krakatau Steel Suriadi Arif mengatakan bahwa harga baja juga terus mengalami kenaikan sejak 2016.

Hal itu juga akan bedampak pada perbaik-an kinerja perusahaan.

"Saat ini harga HRC CFR domestik di Desember 2017 sudah mencapai US$562/mt naik tajam 260% dari bulan Desember 2015 yang hanya mencapai $216/mt", ungkap Suriadi Arif melalui siaran pers yang diterima, kemarin.

Meski demikian, kondisi pasar baja global dengan harga yang fluktuatif, akan berdampak kepada harga baja domestik yang cenderung tidak stabil.

Pada 2012-2015, harga baja domestik terus menurun.

Harga pada 2015 hanya mencapai 62% dibanding harga pada 2012.

Selain terpengaruh harga baja global yang menurun, produsen baja domestik juga mengalami tekanan dari tingginya biaya energi seperti gas dan listrik.

Suriadi Arif menambahkan, dalam struktur biaya produksi, biaya bahan baku merupakan porsi biaya terbesar diikuti biaya energi (gas alam dan listrik).

Dengan semakin mahalnya biaya energi di dalam negeri dan adanya sumber bahan baku (slab dan billet) impor yang lebih kompetitif, perseroan mengambil langkah strategis yaitu menerapkan make or buy strategy khusus untuk pengadaan bahan baku semifinished product berupa slab dan billet. "Melalui strategi ini dapat ditempuh pembelian slab dan atau billet dari sumber impor dengan mengurangi produksi sendiri dan atau sebaliknya," tukas Suriadi.

Pada 2018, KRAS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$390 juta. Sumber pendanaan mayoritas bakal berasal dari perbankan.

Anggaran tahun ini akan lebih banyak digunakan untuk keperluan anak usaha. Selain itu, dana itu juga bakal digunakan untuk melanjutkan pembangunan proyek yang tengah berjalan. (Try/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya