Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

YLKI: Pengaduan Terbanyak 2017 dari Belanja Daring

Antara
19/1/2018 15:50
YLKI: Pengaduan Terbanyak 2017 dari Belanja Daring
(thinkstock)

YAYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat pengaduan dari konsumen terkait belanja daring (online shopping) menjadi yang paling banyak diterima selama 2017.

Dalam konferensi pers di kantor YLKI Jakarta, Jumat, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mencatat sepanjang 2017, lembaga tersebut menerima 642 pengaduan, 16% di antaranya atau 101 pengaduan terkait transaksi belanja daring.

"Yang paling menohok dari 642 pengaduan yang diterima YLKI, yang paling banyak adalah belanja online. Menurut catatan kami, tingginya pengaduan konsumen belanja online karena masih lemahnya regulasi," kata Tulus.

Menurut dia, pemerintah sudah saatnya mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Perdagangan Elektronik yang menjadi payung teknis untuk operasional belanja daring.

Dalam kesempatan yang sama, Staf bidang Pengaduan Konsumen dan Hukum YLKI Abdul Baasith memaparkan tren pengaduan belanja online mengalami kenaikan signifikan selama lima tahun terakhir, bahkan naik 100% dari tahun sebelumnya yang hanya menyumbang 8% pengaduan.

Abdul menyebutkan dari 101 pengaduan, toko online yang paling banyak dikeluhkan konsumen adalah Lazada sebesar 18 aduan, Akulaku 14 aduan, Tokopedia 11 aduan, Bukalapak 9 aduan, Shopee tujuh aduan, Blibli 5 aduan, JD.ID empat aduan, Elevania 3 aduan, dan sisanya dari media sosial serta blog pribadi.

"Terkait belanja online, banyak dari konsumen yang mengeluhkan barang belum sampai sedangkan transfer pembayaran sudah dilakukan," kata Abdul.

Ia menambahkan 36% konsumen mengeluhkan barang tidak sampai. Banyak juga yang mengeluhkan lambannya respons komplain dari pelaku usaha dan ada yang melaporkan karena dugaan penipuan.

YLKI menyayangkan pelaku usaha di situs belanja online kurang kooperatif dalam merespons pengaduan, bahkan akunnya seperti diblokir sehingga akses untuk mengajukan keluhan seperti live chat tidak bisa digunakan.

Sepanjang 2017, YLKI menerima 642 pengaduan dengan 10 besar komoditas. Terbanyak ialah belanja online 16%, perbankan 13%, perumahan 9%, telekomunikasi 9%, listrik 8%, leasing (asuransi) 6%, paket 6%, transportasi 5%, otomotif 3%, dan TV kabel 2%. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik