Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Bulog Fokus Bangun Infrastruktur Perberasan

18/1/2018 09:45
Bulog Fokus Bangun Infrastruktur Perberasan
(ANTARA/RAHMAD)

PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) pada tahun ini akan membangun berbagai infrastruktur guna mendukung kinerja perseroan dalam mengelola komoditas pangan terutama beras dengan lebih baik.

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Djarot Kusumayakti mengungkapkan akan ada 35 gudang yang siap dibangun dengan kapasitas masing-masing mencapai 3.500 ton beras.

Saat ini, Bulog memiliki 1.550 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total kapasitas 3,9 juta ton beras.

Perseroan juga akan membangun 80 unit penyimpanan atau silo untuk gabah dengan kapasitas 250 ribu ton, 22 mesin pengering gabah dengan kapasitas 1 juta ton, dan 17 modern rice milling plant.

Satu hal penting lainnya ialah unit reproses.

Djarot mengakui salah satu kelemahan Bulog selama ini ialah tidak bisa melakukan pengemasan dengam baik.

Karena itu, mulai tahun ini, unit reproses atau alat kemas akan menjadi satu hal yg diprioritaskan.

"Produk kami sudah melalui proses simpan yang cukup lama sehingga harus direproses agar kualitas bisa kembali optimal. Kami sosoh ulang, poles kembali, sehingga tampilannya lebih bagus. Harapannya beras bulog yang selama ini tampilannya dikenal kurang baik menjadi lebih baik," terang Djarot.

Di samping beras, Bulog juga akan membangun infrastruktur untuk komoditas pangan lainnya, yakni 11 mesin pengering jagung berkapasitas 150 ribu ton, silo jagung berkapasitas 192 ribu ton, dan 13 gudang kedelai dengan kapasitas tampung 45 ribu ton.

Semua rencana pembangunan itu, ucapnya, dilakukan untuk menyempurnakan kinerja Bulog sebagai BUMN yang bergerak di sektor pangan sekaligus kepanjangan tangan pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

"Tujuannya jelas agar secara fisik kami bisa benar-benar baik, bisa mengelola logistik dengan sempurna," tuturnya.

Terkait dengan biaya yang digunakan untuk memperkuat infrastruktur, Djarot menyebutkan sebagian besar akan menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) yang diberikan pemerintah sebesar Rp2 triliun.

"Sisanya kami akan tambahkan dari kas internal selitar Rp800 miliar," tandasnya. (Pra/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya