Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Pemerintah tidak akan Mengubah APBN 2018

18/1/2018 09:18
Pemerintah tidak akan Mengubah APBN 2018
(ANTARA/IDHAD ZAKARIA)

MESKI harga minyak dunia terus beranjak naik mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, pemerintah berkomitmen tidak akan mengubah APBN 2018 yang telah disusun secara kredibel.

"Arahannya Bu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani) seperti itu. Kita berusaha tidak ada APBN perubahan," ujar Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Adriyanto, saat ditemui seusai acara Property Outlook 2018 di Jakarta, kemarin.

Untuk diketahui, perkembangan terakhir harga minyak dunia mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir, yakni di kisaran US$70 per barel.

Patokan internasional minyak mentah Brent North Sea diperdagangkan di US$69,84 per barel, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI), di kisaran US$64,52 per barel. Sementara itu, asumsi harga minyak pada APBN 2018 hanya sebesar US$48 per barel.

Namun, Adriyanto menilai kenaikan harga minyak dunia tersebut masih sesuai perkiraan pemerintah.

Selain itu, kata dia, kenaikan harga minyak tersebut secara netto juga berkontribusi positif terhadap APBN.

Hal senada dikatakan ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Berly Martawardaya. Dia menilai setiap kenaikan harga minyak dunia sebesar US$1 justru bisa memberikan keuntungan Rp1,1 triliun bagi pemerintah.

Dengan demikian, supaya memberikan dampak yang lebih besar bagi perekenomian, pemerintah perlu membelanjakannya untuk kegiatan yang produktif.

"Tinggal windfall money-nya digunakan untuk kegiatan produktif dan tingkatkan kapasitas," kata Berly.

Menurutnya, keuntungan tersebut sudah dipotong untuk subsidi BBM serta listrik.

Dengan begitu, pemasukan bersih itu perlu dipergunakan untuk mendongrak aktivitas ekonomi masyarakat.

"Misalnya untuk membiayai infrastruktur dan pendidikan plus jaminan sosial yang juga dorong konsumsi dan daya beli," tegasnya.

Adriyanto memastikan pemerintah akan terus memantau kenaikan harga minyak tersebut agar inflasi tetap terkendali.

"Jadi kita lagi perhatikan harga minyak dan harga beras yang dampaknya sejauh mana ke inflasi," ucapnya. (Nyu/Cah/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya