Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Kawasan Industri Tarik Investasi Rp250 T

08/1/2018 07:52
Kawasan Industri Tarik Investasi Rp250 T
(ANTARA/MOHAMAD HAMZAH)

MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan nilai investasi yang bisa ditarik dari 13 kawasan industri pada tahun ini sebesar Rp250 triliun.

Target itu didasari berbagai kemudahan berinvestasi di dalam kawasan industri yang telah diberikan pemerintah, seperti pemberian insentif fiskal dan nonfiskal serta pembentukan satgas untuk penyediaan gas, listrik, air, SDM, lahan, tata ruang, dan lain-lain.

Enam dari 13 kawasan industri (KI) tersebut ialah KI Morowali, Sulawesi Tengah, KI atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatra Utara, KI Bantaeng, Sulawesi Selatan, KI JIIPE Gresik, Jawa Timur, KI Kendal, Jawa Tengah, dan KI Wilmar Serang, Banten. Selanjutnya KI Dumai, Riau, KI Konawe, Sulawesi Tenggara, KI/KEK Palu, Sulawesi Tengah, KI/KEK Bitung, Sulawesi Utara, KI Ketapang, Kalimantan Barat, KI/KEK Lhokseumawe, Aceh, dan KI Tanjung Buton, Riau.

Dalam keterangan resminya di Jakarta, akhir pekan kemarin, Airlangga mengemukakan pemerintah akan mengadakan road show kepada investor potensial dan rating agency agar para pemodal itu mengenal Indonesia dan mengetahui regulasi-regulasi yang sudah diperbaiki terkait dengan penciptaan iklim investasi yang baik.

"Pembangunan kawasan industri juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dalam negeri serta mewujudkan Indonesia-sentris," tegasnya.

Sementara itu, menurut dia, proyeksi investasi di industri secara keseluruhan sektor manufaktur pada tahun ini sebanyak Rp352 triliun.

"Dengan adanya investasi di sektor industri, tercipta lapangan kerja baru dan multiplier effect seperti peningkatan nilai tambah dan penerimaan devisa dari ekspor. Oleh karenanya, industri menjadi penunjang utama dari target pertumbuhan ekonomi," ungkapnya

Menperin menyampaikan saat ini beberapa industri pertumbuhannya di atas pertumbuhan ekonomi.

Misalnya, industri makanan dan minuman, industri kimia, industri berbasis penghiliran baja, industri pulp dan kertas, dan industri perhiasan. (Pra/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya