Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BENCANA erupsi Gunung Agung di Bali diprediksi bakal berdampak pada sektor pariwisata Indonesia. Capaian wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini pun diperkirakan akan meleset dari target sebanyak 15 juta orang.
Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (27/11). "Karena bencana ini, paling capaian hanya 90%-95% dari target 15 juta wisman tahun ini," ucap Arief.
Menurutnya, Bali masih merupakan destinasi favorit para wisman. Jumlah kedatangan wisman ke Pulau Dewata mecapai 600 ribu orang atau 40% dari total wisman per bulan. Pada akhir tahun, Arief menyebut jumlah wisman yang berlibur ke Bali biasanya naik menjadi 750 ribu orang.
Namun, sejak September jumlah kedatangan wisman mulai berkurang menjadi 550 ribu. Dengan penutupan Bandara Ngurah Rai pada hari ini hingga esok hari, ia memprediksi penurunan wisman akan terus terjadi.
"Ya mau bagaimana lagi, sayang sekali. Sampai dengan September target kita tercapai 10,5 juta wisman, kurang 4,5 juta wisman. Kita sudah cukup percaya diri karena Agustus kedatangan 1,4 juta wisman. Namun, sejak September sudah mulai terlihat penurunan," papar Arief.
Kendati demikian, rencana pagelaran IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali belum akan dibatalkan. Menurut Arief, pemerintah masih akan melihat perkembangan Gunung Agung karena pagelaran internasional tersebut masih akan dilaksanakan Oktober 2018.
"Kita lihat nanti dan kita harapkan semoga segera tuntas kalau sudah erupsi," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani mengatakan letusan Gunung Agung masih berpotensi terjadi. Menurutnya, ada kemungkinan letusan yang terjadi sejak Sabtu (25/11) merupakan letusan awalan dan berpotensi terjadi letusan yang lebih besar.
"Masih ada potensi meletus lebih besar karena sudah masuk fase magmatik," ujarnya.
Dalam sejarahnya, Kasbani mengatakan Gunung Agung mengalami erupsi selama satu tahun pada 1963. Dari situ, ia berpendapat ada kemungkinan erupsi Gunung Agung kali ini berpotensi memakan waktu yang lama. "Ada tiga episode besar waktu 1963, baru setelah itu selesai," tukasnya. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved