Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
INDONESIA bakal menjadi tuan rumah pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) yang akan digelar pada 8-14 Oktober mendatang di Bali. Namun, pelaksanaan kegiatan internasional itu menunggu perkembangan kondisi terkini Gunung Agung yang kini tengah berkontraksi."Kami masih menunggu bagaimana kondisi Gunung Agung saat ini dan belum bisa mengatakan apakah jadwal IMF-WB di Bali karena pelaksanaannya masih cukup lama," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya memantau posko komando logistik di Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (24/9).
Hingga petang kemarin, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM, menyatakan status gunung tertinggi di Bali itu berstatus awas. Mereka juga tidak bisa memastikan berapa besar dampak letusan yang bisa diakibatkan, serta apakah akan mengganggu aktivitas penerbangan. Menurut Luhut, pihaknya sedang memikirkan alternatif lain tempat penyelenggaraan pertemuan itu. Dia juga sudah berdiskusi dengan pihak terkait dan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait dengan hal itu.
Untuk diketahui, pertemuan tahunan IMF-World Bank yang akan digelar di Nusa Dua menjadi wadah untuk berdiskusi soal perkembangan ekonomi dan keuangan global serta rekomendasi kebijakan IMF-WB ke depan. Kegitan tersebut antara lain diikuti gubernur bank sentral dan menteri keuangan dari 189 negara anggota IMF-WB, pimpinan dan staf IMF-WB, para pelaku utama sektor keuangan, serta akademisi, yang diperkirakan mencapai lebih dari 15 ribu orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved