Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Braman Setyo menyadari banyak kendala dan tantangan yang dihadapi lembaganya dalam menyalurkan dana bergulir kepada koperasi dan UKM yang menjadi mitranya.
Kendala tersebut di antaranya daya serap koperasi belum seperti yang diharapkan, keterbatasan SDM dan beberapa infrastruktur pendukung lainnya. LPDB juga tidak dibolehkan membentuk cabang di daerah sehingga efektivitas dan efisiensi penyaluran dana bergulir tak maksimal.
Untuk memecahkan permasalah itu, lanjut Braman, LPDB berinisiatif membuat financial technologi (fintech). Dengan mengembangkan teknologi baru ini diharapkan LPDB akan semakin meningkatkan kinerjanya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kita sekarang ini sudah masuk era digital sudah banyak lembaga yang memiliki teknologi yang canggih, kalau kita konvensional kita akan semakin ditinggal. Kita harus membangun modernisasi LPDB. Ini yang saya tekankan kita harus berubah," cetus Braman Setyo dalam sambutan peringatan 11 tahun berdirinya LPDB di Jakarta, Jumat (18/8).
Seiring dengan rencana pembuatan fintech, LPDB akan menyiapkan sebuah aplikasi berbasis web dan mobile apps untuk pengajuan pinjaman oleh mitra kepada LPDB. Kompetensi SDM akan disesuaikan, begitu pula koperasi sebagai mitra diharapkan bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
"Karena arahan Pak Menteri (Puspayoga) sudah jelas yakni reformasi total koperasi, jadi koperasi harus menyesuaikan diri," ujar Braman.
Braman mengatakan penerapan Fintech LPDB bisa memberikan banyak manfaat. Antara lain proses assessment penyaluran dana bergulir untuk KUMKM dilakukan secara online tanpa tatap muka sehingga lebih efisien dan efektif, membangun Sistem informasi debitur untuk KUMKM sehingga lancar pembayaran cicilannya.
Selain itu, membuatkan menu pembayaran cicilan LPDB ini di mitra channel finnet atau secara auto debet, serta PT Finnet (anak perusahaan PT Telkom) dapat membantu melaksanakan proses setlement pencairan dana LPDB maupun collection cicilan (by system).
Peringatan 11 tahun berdiri LPDB sekaligus menjadi ajang perkenalan Braman Setyo sebagai Direktur Utama LPDB-KUMKM yang baru menggantikan Kemas Danial.
"Ini merupakan salah satu momentum bagus, bahwa LPDB jadi harapan dari semua pelaku usaha KUMKM. Cukup banyak layanan jasa keuangan sehingga ke depan harus melakukan introspeksi apakah yang dilakukan selama 11 tahun telah memberikan kontribusi kepada pelaku KUMKM," kata Braman.
Braman menyatakan siap berkolaborasi dengan para stakeholders untuk mendukung program yang akan dilakukan LPDB.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Setiowati Barnas yang mewakili Menkop dan UKM Puspayoga berharap peringatan 11 tahun berdirinya LPDB ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk mempertajam visi misi kementerian untuk melaksanakan tugas layanan kepada Koperasi dan UKM, serta mampu menerapkan kebijakan yang strategis bersama stakeholders lainnya.
Dalam perjalannya LPDB telah berhasil menyalurkan dana bergulir sebesar Rp8,49 triliun kepada 1 juta lebih UMKM melalui 4.299 mitra dalam periode waktu antara tahun 2008-2017. Sedangkan realisasi dana bergulir di tahun ini sebesar Rp405,27 miliar yang disalurkan kepada 46.602 UMKM melalui 49 mitra.
LPDB mencetak pendapatan bersih sebesar Rp119,35 miliar pada medio 2017. Sehingga jika diakumulasikan, pendapatan bersih total dari tahun 2006 hingga 2017 adalah sebesar Rp 1,63 triliun. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved