Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Rezeki dari Dekorasi

MI/Dzulfikri Putra Malawi
10/1/2016 00:00
Rezeki dari Dekorasi
(MI/BARY FATHAHILAH)
SEBAGIAN dari Anda mungkin pernah menghadiri resepsi pernikahan yang digelar di luar ruang. Selain tempat pengantin, kadang di situ juga ada tempat foto bersama (photo booth) bagi keluarga besar mempelai dan juga tamu dengan desain unik dan menarik. Pernahkah Anda memperhatikan dekorasi itu atau bertanya siapa yang merancangnya? Dua anak muda, Ardin Firmansyah, 31, dan Muhammad Yazid Khadafy, 29, termasuk orang yang bergelut di bidang itu. Lewat merek dagang Bantu Dekor, mereka membuat usaha dekorasi, khususnya photo booth untuk acara pernikahan.

Beberapa tahun belakangan set photo booth memang menjadi tren di helatan pernikahan. Bantu Dekor sendiri terbilang pemain baru di dunia dekorasi. Namun, sang pendiri, Ardiyan dan Yazid, berhasil memberi warna baru. Mereka dikenal sebagai satu-satunya vendor yang mampu membangun set photo booth dengan gaya rustic. Gaya rustic bisa diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan kesan alami, dari material yang tidak di-finishing atau dihaluskan. Memang tidak dapat dimungkiri, sering kali mereka juga membuat set berdasarkan pesanan mempelai yang punya hajat.

"Bentuk set-nya tergantung permintaan klien. Pernah bikin set pantai dengan pasir pantai sungguhan," kata Ardy, membuka kisah usahanya kepada Media Indonesia, beberapa waktu lalu. Selain bergaya rustic, Ardy cukup idealis dengan ide-idenya memanfaatkan barang bekas. Akibatnya, selain menguntungkan dari segi bisnis, dia berperan serta dalam kegiatan ramah lingkungan. "Walaupun belum bisa 100% go green, akhirnya menjadi recycle, upcycle, dan repurpose. Barang yang tidak terpakai diolah lagi menjadi barang seni. Awalnya ada keraguan dari tim, apakah konsep ini bertahan. Saya idealis dan akhirnya terbukti bertahan dengan segmen pasar sendiri dan berkembang besar hingga saat ini," ungkapnya.

Sumber inspirasi
Sejak berjalan pada November tahun lalu, Bantu Dekor memang merupakan pengembangan usaha dari lini usaha wedding organizer bernama Bantu Manten yang sudah jalan dua tahun lebih dahulu. Berkat jaringan yang dimiliki, akhirnya mereka sering berkolaborasi menciptakan ide-ide dekorasi outdoor yang berasal dari perkembangan pesta pernikahan di luar negeri yang banyak dilakukan di daerah peternakan (ala Western) dan luar ruang lainnya.

Referensi dekorasinya pun juga berasal dari literatur internet soal resepsi perkawinan di luar ruang, yang kemudian diadopsi lagi dengan kultur dan kondisi Indonesia. Hal itu terlihat pada rangkaian bunganya yang memakai bunga lokal. Selain itu, juga dari film dan kartun yang sering ditonton Ardy. Namun, sering kali permintaan untuk mendekor set photo booth di dalam ruangan juga mereka layani. Biasanya dua photo booth sekaligus dalam satu helatan pernikahan.

"Klien bisa minta sekalian alat foto dan cetaknya, kami punya beberapa rekanan vendor fotografi. Karena biasanya dari vendor foto hanya kasih background kain atau digital printing dan properti foto," tambah Ardy. Selain itu, kata dia, ada para pengusaha jasa fotografi meminta Bantu Dekor untuk menyulap photo booth-nya. Ardy mengaku dalam sebulan paling tidak tiga kali set up sudah menjadi agenda rutin, baik untuk pernikahan ataupun event-event lainnya.

Agar photo booth menjadi lebih bagus, Ardy menyarankan paling tidak diberikan lahan seluas 3 x 3 meter dengan bentuk letter L. Jika hanya satu sisi, minimal selebar 4 meter agar hasil foto lebih maksimal. "Harga tergantung konsepnya, mulai Rp4,5 juta untuk satu photo booth. Akan tetapi, kami biasanya menjual paket dengan dekorasi pesta pernikahan. Biayanya jadi lebih murah," sarannya.

Seiring dengan berkembangnya bisnis dekorasi photo booth dan kultur masyarakat yang ingin diabadikan dalam bingkai foto, Bantu Dekor memiliki 3 petugas marketing, 7 pekerja, dan belasan pekerja paruh waktu yang kerap digunakan saat mendesain atau mendekorasi. "Karena kebanyakan barangnya kayu jenis jati Belanda dari peti kemas berat-berat, kami butuh tenaga cukup banyak untuk mendekor. Nantinya kami ingin kembangkan dekorasi tradisional urban bergaya rustic," harapnya. (M-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya