Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Mampu Tekan Angka Putus Sekolah

Syarief Oebaidillah
12/2/2019 09:30
Mampu Tekan Angka Putus Sekolah
(ANTARA FOTO/Eric Ireng)

PADA 2018, pemerintah telah menyalurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 18,7 juta anak Indonesia berusia 6-21 tahun yang terdaftar di lembaga pendidikan.

Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan sebelumnya, yakni sebanyak 17,9 juta siswa.

"Untuk Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun 2018, dari target 17,9 juta siswa dapat disalurkan menjadi 18,7 juta siswa," ungkap Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad, saat Taklimat Media Akhir Tahun di Kantor Kemendikbud, Jakarta, belum lama ini.

Hamid menjelaskan, penambahan jumlah siswa penerima KIP karena jumlah siswa yang mendapatkan bantuan satu semester lebih banyak daripada yang mendapatkan bantuan selama dua semester, yakni siswa yang segera lulus dan siswa yang baru saja masuk ke tingkat lebih tinggi, baik tingkat SMP maupun SMA/SMK.

Hal itu juga menandakan adanya tren peningkatan jumlah siswa sekolah. Sampai saat ini sebanyak 69% dari penerima KIP sudah menerima bantuan dan mencairkannya.

"Sisanya tinggal menunggu waktu, itu bisa diambil sampai akhir tahun depan. Dana ini langsung masuk ke rekening masing-masing, dan siswa mendapatkan buku tabungan dan ATM untuk mengambil," kata Hamid.

Pada kesempatan berbeda, Mendikbud Muhadjir Effendy mengemukakan, sepanjang 2015 sampai dengan 2018 bantuan pendidikan PIP telah memperluas akses pada pendidikan dan membantu anak-anak terus mendapatkan pendidikan, baik formal maupun nonformal.

"Total anggaran yang telah kita salurkan sebesar Rp42,837 triliun," ujarnya.

Dua tahun terakhir, Kemendikbud berfokus pada mekanisme penyaluran dana manfaat PIP.

Mendikbud menuturkan, sebanyak 70% penerima PIP telah menggunakan kartu PIP model baru yang juga berfungsi sebagai ATM.

"Sehingga peserta didik bisa mengambil uangnya setiap saat dan bisa mengambil sesuai kebutuhan," tuturnya.

Untuk semakin memudahkan penerima PIP dalam menerima manfaat bantuan pendidikan, Kemendikbud juga telah bekerja sama dengan bank-bank penyalur agar memfasilitasi koperasi sekolah dengan layanan keuangan tanpa kantor atau Laku Panda. (Bay/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya