Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
INDONESIA merupakan rahim kelahiran Toyota Kijang yang hingga kini sukses menjadi mobil yang mendunia dan menjejaki aspal banyak negara setelah keran ekspor Toyota Kijang mengalir pada 1987. Cerita soal Toyota Kijang bukan cuma soal kemewahan desain interior dan eksteriornya, tapi juga 'kebandelan' mesinnya.
Bagaimana tidak, kijang generasi pertama (1977-1980) yang dikenal dengan nama Kijang Buaya karena kap mesinya yang overlap hingga ke sisi bodi akibat menampung mesin Corolla 3K 1.200cc, masih mampu diajak berkelana hingga 3 negara Asia Tenggara pada 2017 silam.
Pengembaraan Kijang tua itu dilakukan oleh Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) yang bersama dengan komunitas pengguna Toyota Avanza Veloz, Velozcity dalam ajang Independence Day Journey yang menempuh jarak 3.000 km melintasi 3 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Selain Kijang Buaya, TKCI kala itu juga mengikutkan Kijang generasi kedua yang masyhur dengan nama Kijang Doyok yang mengusung mesin 5K 1,500 cc. Dua sesepuh Toyota Kijang itu bergabung dengan 5 kijang lintas generaai dalam turing untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut.
Dalam perjalanan, Kijang Doyok dan Kijang Buaya, diungkapkan Ketua Pelaksana dari TKCI Deny Agus Himawan, tidak mendapatkan kendala berarti.
"Terbukti dari Kijang Buaya dan Kijang Doyok yang bisa finis sampai di Jakarta," katanya di Jakarta, awal September tahun lalu, saat mengakhiri turing tersebut.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto, yang menerima rombongan turing kemerdekaan tersebut, mengatakan, keikutsertaan TKCI yang membawa Toyota Kijang lintas generasi juga merupakan bagian dari memperingati 40 tahun kehadiran Toyota Kijang di Indonesia.
Turing yang berakhir sebelumnya dilepaa oleh Presiden Direktur TAM, Yoshihiro Nakata pada 4 Agustus itu juga menjadi pembuktian kehandalan performa mesin Toyota Kijang. "Apalagi jika dilihat dari tahun produksinya pasa 1980, tetapi masih sanggup menempuh jaraj hingga 3.000 km," kata Henry.
Bebicara soal mesin, Toyota Kijang yang mengusung tagline Memang Tiada Duanya pada awal kemunculannya itu memang terus berevolusi mengikuti perkembangan zaman, namun tetap menjamin ketangguhannya demi mewujudkan mobil keluarga yang pas digunakan dalam segala kondisi.
Karena kehandalannya, dalam laman resmi TAM disebutkan, Kijang Super yang memiliki kapasitas silinder mesin 1.500 cc dan Kijang Grand Extra yang berkapasitas 1.800 cc masih banyak dicari karena ketangguhannya melintasi medan yang cukup berat. Di pinggiran kota, kedua mobil legendaris itu pun masih kerap ditemui.
Generasi terbaru Toyota Kijang, yaitu Innova tentunya sudah mengusung teknologi abad 21 untuk menunjang performanya, seperti mesin VVT-i. Transformasi itu pun terus menjamin Toyota Kijang selalu unggul di segmennya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved