Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

10 Momen Penting dalam Perjuangan Melawan Perubahan Iklim

ADIYANTO
29/10/2023 12:28
10 Momen Penting dalam Perjuangan Melawan Perubahan Iklim
Demonstarsi di London menolak penggunaan bahan bakar fosil(HENRY NICHOLLS / AFP))

Perubahan iklim menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia. Sejumlah negara berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan menggelar KTT iklim, termasuk yang akan dilaksanakan di Dubai, pada 10 November mendatang.

Berikut adalah 10 momen penting dalam perjuangan melawan pemanasan global seperti disarikan dari AFP:

1988: Lonceng peringatan

Diperingatkan oleh para ilmuwan akan tanda-tanda bahwa permukaan bumi sedang memanas, pada tahun 1988 Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) untuk menyelidiki terkait fenomena itu .

Dua tahun kemudian, panel tersebut melaporkan bahwa gas “rumah kaca” yang memerangkap panas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia meningkat dan dapat meningkatkan pemanasan di planet ini.

Dalam serangkaian penelitian, bukti terkumpul bahwa aktivitas manusia -- pembakaran batu bara, minyak, dan gas secara besar-besaran, penebangan hutan hujan, dan praktik pertanian yang merusak, membuat permukaan bumi kian memanas, yang merupakan awal dari gangguan sistem iklim.

1992: KTT Bumi

KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992 menghasilkan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sejak tahun 1995, Konferensi para stakeholder terkait hal ini /COP telah diselenggarakan untuk mencapai tujuan yang sulit dicapai.

1997: Protokol Kyoto

Pada tahun 1997, negara-negara menyepakati di Kyoto, Jepang, mengenai jangka waktu 2008-2012 bagi negara-negara industri untuk mengurangi emisi gas rumah kaca rata-rata sebesar 5,2% dari tingkat tahun 1990.

Negara-negara berkembang, termasuk Tiongkok, India dan Brasil, tidak diwajibkan untuk mengambil target yang mengikat.

Namun pada tahun 2001, Amerika Serikat, yang saat itu merupakan penghasil emisi karbon terbesar di dunia, menolak untuk meratifikasi protokol tersebut, yang mulai berlaku pada tahun 2005.

2007: Hadiah Nobel

IPCC melaporkan pada tahun 2007 bahwa bukti pemanasan global kini sudah "jelas" dan kejadian cuaca ekstrem mungkin akan berlipat ganda.

Pada Oktober 2007, panel PBB berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan mantan wakil presiden AS Al Gore atas upaya mereka dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan iklim.

2009: Kegagalan KTT Kopenhagen  

çBeberapa lusin negara penghasil emisi terbesar, termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat, mengumumkan tujuan untuk membatasi kenaikan suhu global hingga dua derajat Celcius (35,6 Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri tetapi tidak jelas bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.

2015: Terobosan di Paris

Pada bulan Desember 2015, hampir setiap negara di dunia berkomitmen untuk membatasi pemanasan hingga "di bawah" dua derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Batasan yang lebih ambisius sebesar 1,5 Celcius juga diadopsi sebagai target pilihan.

2018: Aksi Greta Thunberg

Pada tahun 2018, remaja Swedia Greta Thunberg mulai membolos sekolah pada setiap hari Jumat untuk duduk di luar parlemen Swedia, menuntut tindakan negaranya yang lebih substantif untuk memerangi perubahan iklim.

Meskipun protesnya berakhir pada tahun 2023 setelah lulus, aksinya telah menginspirasi siswa di seluruh dunia untuk melakukan hal yang sama.

2022: Rekor emisi

Pada tahun 2022, Badan Energi Internasional melaporkan bahwa emisi CO2 global akan mencapai rekor tahunan.

Namun pada pertemuan COP27 tahun itu di Sharm el-Sheikh, Mesir, para peserta gagal menyepakati pengurangan emisi yang lebih ambisius.

2022: Kesepakatan keanekaragaman hayati

Kesepakatan mengenai keanekaragaman hayati dicapai di Montreal pada bulan Desember 2022, yang menyerukan penetapan 30% daratan dan lautan di planet ini sebagai zona yang dilindungi oleh 2030, dan berakhirnya kepunahan spesies terancam akibat aktivitas manusia.

2023: Peringatan baru

PBB memperingatkan bahwa meskipun ada upaya sejauh ini, dunia akan mengalami suhu 1,5 Celcius untuk pertama kalinya di atas suhu pra-industri pada awal tahun ini.

Menurut observatorium iklim Uni Eropa, Copernicus, suhu global pada musim panas tahun 2023 merupakan suhu terpanas yang pernah tercatat.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya