Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Bosan Berisik Lab, Ruang Basbeth Bercerita, dan Visionari Capital Film Fund mengumumkan penayangan perdana (world premiere) film Sara yang akan digelar di Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Di BIFF, Sara tayang dalam dua program, Special Program in Focus: Renaissance of Indonesian Cinema dan A Window on Asian Cinema.
Sara berkisah tentang perjalanan transpuan berusia 35 tahun, yang harus kembali ke desanya setelah mendengar kabar pemakaman ayahnya. Di sana, ia menemukan ibunya telah kehilangan ingatan tentangnya sebagai seorang putra, akibat dari trauma kehilangan suaminya. Mencoba dengan berbagai cara untuk mengembalikan ingatan ibunya, Sara akhirnya memutuskan untuk menjalani peran yang paling ia benci, yakni menjadi ayahnya sendiri, orang di balik alasan perpisahan keluarganya selama ini.
Film yang disutradarai Ismail Basbeth dan diproduseri Charlie Meliala ini dibintangi Asha Smarra Darra (Sara), Christine Hakim (Muryem, ibunda Sara), Mian Tiara (Ayu, sahabat masa kecil Sara), Jajang C. Noer (Saidah, ibunda Ayu), dan Landung Simatupang (Ustaz Said, sahabat ayah Sara).
“Ingatan di dalam film ini tak selalu baik dan indah. Sering kali juga buruk dan traumatik. Keduanya adalah bagian dari peristiwa kehidupan yang membentuk manusia bernama Sara yang berusaha menghidupi cerita yang dibuatnya sendiri, sesuai dengan keyakinan dan pemahamannya atas tubuhnya sendiri, atas identitasnya sendiri, untuk mempertahankan hidup dan martabatnya sendiri, termasuk ketika ia harus berhadapan dengan ingatan ibunya yang pudar beserta luka-luka yang dideritanya. Untuk itu saya ingin mengajak penonton untuk menyaksikan dan memahami luka-luka yang ada. Dan pemutaran di Busan International Film Festival nanti, semoga Sara bisa bertemu dengan penonton yang dapat menyambutnya dengan hangat,” kata sutradara Ismail Basbeth dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (3/10).
Senada dengan yang diungkapkan Ismail Basbeth, Charlie Meliala juga menyampaikan harapannya terkait world premier film Sara di Busan International Film Festival. Pemutaran perdana di Busan, menurut Charlie menjadi hal baik untuk memperkenalkan film ke para pelaku film profesional di internasional.
“Sebagai salah satu festival film terbesar di Asia, Busan International Film Festival diharapkan menjadi tempat ideal untuk film Sara bertemu dengan penonton dan para profesional film dunia seperti Festival Film lainnya, Sales Agent, Distributor, dan lain lain.”
Ismail Basbeth, selain menyutradarai juga turut menulis naskah film ini. Sementara selain Charlie, Lyza Anggraheni juga turut memproduseri film Sara. (M-3)
Bukan perempuan tidak bisa berdaya, melainkan memang kesempatan untuk berdaya sangat kurang karena stigma dan perempuan kerap terpapar multiperan.
Tingkatkan kesadaran gender: Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan masyarakat inklusif. Baca tips & strategi praktisnya!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Tips praktis dan strategi efektif membangun lingkungan belajar inklusif dan adil. Baca selengkapnya di sini!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Pelajari cara efektif membangun kesetaraan, melawan stereotip, & ciptakan lingkungan inklusif di sekolah. Klik sekarang!
Tingkatkan kesadaran gender di masyarakat! Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan lingkungan inklusif. Baca selengkapnya!
PROGRAM Remaja Bernegara yang digelar Partai NasDem ke dalam tujuh sesi sejak pertengahan Februari 2025 sampai hari ini, Sabtu (26/4),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved