Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cerita Sukses Animasi Vernalta Punya Massa di Medsos

Ftahurrozak
01/10/2023 06:01
Cerita Sukses Animasi Vernalta Punya Massa di Medsos
Acara sesi wicara Frame by Frame: Exploring Opportunities and Creative Ownership as Local Animators, di JCC, Sabtu (30/9)(MI/Fathurrozak)

Sejak rutin mengunggah konten video animasi pendek setiap harinya pada 2020 hingga saat ini, akun @vernalta sudah bisa mendapat atensi besar. Di Instagram, ia diikuti oleh sekitar 1,7 juta pengikut. Di Tiktok, ada 8,9 juta pengikut. Sementara di Youtube ia memiliki 4,51 juta pelanggan (subscriber). Salah satu karakter populer animasi Vernalta adalah Martin, malaikat pencabut nyawa yang masih berstatus magang.

Kreator animasi Vernalta, Vernando Al Tamirano, sebenarnya tidak memiliki dasar animasi. Ia adalah lulusan SMK teknik informatika. Di masa sekolah, ia pernah ikut lomba animasi, dan saat itu dirinya terpikir ingin menjadi animator.

“Dulu hobi bikin animasi, sampai ikut lomba dan juara 3. Tapi itu dari ketiga peserta,” kelakar Vernando saat mengisi sesi wicara Frame by Frame: Exploring Opportunities and Creative Ownership as Local Animators, yang menjadi rangkaian Ideafest 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu, (30/9).

Youtube menjadi medium media sosial pertama Vernando membagikan video animasi pendeknya. Di Youtube, ia rutin mengunggah konten animasi setiap harinya. Konsistensinya itu baru berbuah hasil ketika ia mengunggah video animasi ke-87. Barulah ada yang menyukai karyanya. Semula, ia juga anti dengan Tiktok saat masih populer dengan konten joget. Tapi kini justru begitu mengandalkan platform tersebut sebagai eksposur karyanya.

“Sekarang kalau enggak upload, itu diteror sama fan. Jadi sekarang pun saya juga sudah rekrut tim animator. Saya fokus di voice over dan cerita/naskah,” tambah Vernando.

Karakter animasi Vernalta adalah gambar yang tidak rapi, atau bisa dikatakan ‘jelek.’

“Kalau dulu, jelek itu ya karena memang saya enggak pandai bikin animasi. Tapi kalau sekarang animasi jelek yang dimiliki Vernalta itu sebenarnya lebih seperti konsep dan karakternya. Saya ya mikitnya simpel aja, banyak yang nonton dan suka,” kata Vernando.

Ia mencontohkan, dalam kurun 10 jam videonya sudah bisa menjangkau 1 juta penonton. Saat ini, konten-konten video animasi pendek dengan tipikal serupa pun kian bermunculan. Mulanya, Vernando melihat itu menjadi ancaman. Tapi kini ia melihatnya sebagai peluang dengan cara bisa menjadi mitra kolaborasi.

“Jadi ternyata memang ada komunitasnya gitu. Aku pun akhirnya bergabung. Dan kami sesama anggota komunitas jadi sering kolaborasi bergiliran. Ini sebenarnya juga bisa membantu eksposur untuk para animator yang akunnya masih kecil. Jadi sebenarnya kreator enggak boleh berpikir saingan terus tapi justru perlu kolaborasi.” (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya