Minggu 11 Juni 2023, 05:15 WIB

Qonny Ilma Nafianti : Bangga Menjadi Peternak Milenial

Nike Amelia Sari | Weekend
Qonny Ilma Nafianti : Bangga Menjadi Peternak Milenial

DOK KICK ANDY
Qonny Ilma Nafianti

 

 

SETELAH setahun menjadi pekerja alih daya (outsourcing) di Jakarta, Qonny Ilma Nafianti memutuskan pulang kampung ke Ciamis, Jawa Barat (Jabar). Perempuan yang lulus SMA pada 2015 itu ingin mencari peruntungan lain dengan mengikuti program magang ke Jepang.

Namun, sebagai anak semata wayang, Qonny tidak mendapat restu orangtua. Tidak patah semangat, ia kemudian melirik usaha ternak ayam yang digeluti sang ayah yang kebetulan juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Tani Ternak Ayam Sentul Taruna Guna Bhakti.

Qonny pun belajar segala hal tentang beternak ayam dari nol, termasuk zooteknik (pemilihan bibit unggul) hingga analisis kelayakan usaha. Memulai menjadi peternak ayam di usia 21 tahun, ia berusaha mandiri dengan membuat peternakan sendiri yang terpisah dari usaha sang ayah dan berjarak tiga kilometer dari rumah.

Dengan ketekunannya, Qonny memulai dengan 39 ekor ayam yang dapat terus mengembangkan usaha sehingga dalam satu tahun sudah mampu menghasilkan day old chicken (DOC/ayam berumur di bawah 10 hari) sebanyak 75 ekor setiap lima hari atau 450 ekor setiap bulannya. Seiring dengan itu Qonny juga giat mencari peluang pasar, hingga pada akhir 2019, ia dipercaya memasok ayam karkas (ayam utuh tanpa kepala dan ceker) ke warung milik temannya.

Kini, tujuh tahun setelah memulai beternak ayam, Qonny menjadi salah satu wakil petani milenial unggulan. Ia pun menjadi bintang tamu di Kick Andy episode Jadi Petani? Why Not!, yang syutingnya sekaligus bersamaan dengan acara Inaugurasi Program Petani Milenial dari Pemprov Jawa Barat yang kali ini dilakukan di Universitas Padjadjaran (Unpad).

 

Produksi pakan

Qonny yang kini berusia 27 tahun menjelaskan jika kemudian memperlebar usaha ke produksi pakan ayam bersama ayahnya. Untuk bahan baku pakan ayam, Qonny dan ayahnya memanfaatkan tanaman yang dipelihara di sekitar kandang, yakni talas, azolla, ubi, rumput odot, kangkung, dan kacang tanah.

Pakan ayam yang diberi nama Pakan Hayati itu juga telah diuji keamanannya di balai peternakan setempat. "Alhamdulillah ayamnya jadi sehat (diberi pakan hayati) dan tekstur dagingnya juga jadi enak," tutur Qonny.

Insting bisnis Qonny kembali terbukti jitu saat ia memiliki inovasi membuat abon ayam di saat harga ayam anjlok. Kemudian, saat 2020, pandemi mulai melanda, ia menyiasati anjloknya penjualan melalui pemasaran daring.

Memanfaatkan media sosial (medsos), Qonny yang awalnya ragu justru kebanjiran order hingga kekurangan stok ayam. Sembari mengurus legalitas usaha, Qonny kemudian membuat program kemitraan dengan petani ayam lainnya. Kini, ia telah memiliki 32 mitra yang tersebar di Kecamatan Tambaksari, Kecamatan Tambakdesa, dan Kecamatan Cisaga, Ciamis.

Keinginan maju Qonny juga terlihat saat ia antusias mendaftar ketika dibuka program petani milenial oleh Pemprov Jabar. Qonny menjadi peternak binaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas (BPPTU) Jatiwangi-Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar.

"Alhamdulillah (program petani milenial) sangat bermanfaat sekali, selain saya menambah relasi, wawasan, pengetahuan, menambah omzet buat saya," ujar Qonny. "Alhamdulillah (omzet) kalau dari Rp20 juta jadi Rp40 juta per bulan," tutur Qonny yang memulai bisnis ayam lokal dari modal Rp1 juta.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga hadir dalam inaugurasi tersebut mengungkapkan jika petani milenial sengaja digagas untuk regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas. Namun, ia menekankan jika program petani milenial bukanlah memberi gaji pada pendaftar ataupun memberi jaminan kesuksesan.

"Kesuksesan bukan datang dari kami, kesuksesan datang dari Anda semua mengubah mindset, mau bekerja keras, kalau jatuh, bangun lagi. Jadi, poinnya petani milenial dari Pemprov Jabar itu membersamai, tapi keberhasilan sampai tujuan, mau rutenya seperti apa itu harus dilalui, diselesaikan, diperjuangkan oleh petani milenial sendiri. Namun, kami akan selalu membersamai perjalanan itu," tutur pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Ia juga sekaligus merespons surat terbuka yang dibuat salah satu peserta program petani milenial yang merasa kecewa dengan informasi yang tidak lengkap sehingga kemudian memiliki banyak utang bank. "Setelah saya teliti, ya itulah dinamikanya, si calon pembelinya kena problem yang namanya perang Rusia-Ukraina. Tadinya sebelum adanya perang itu, lancar pesanannya. Setelah ada perang terhambat, keterhambatannya menurun ke bimbingan-bimbingannya," jelas Kang Emil.

Emil menyatakan akan memperbaiki proses komunikasi dan ia yakin jumlah peserta yang berhasil lebih banyak. Ia mengungkapkan jika sejak digulirkan 2021, jumlah yang mendaftar terus meningkat.

“Pada 2022, meningkat yang mendaftar dari yang dulunya 4.000-an naik menjadi 20 ribu. Pada 2023 yang akan diwisuda tahun depan sudah mendaftar hampir 30 ribu pendaftar. Tiap tahun angkanya naik terus, artinya masa depan menjadi petani milenial ini sangat diminati," tuturnya.

Inaugurasi Petani Milenial yang dilakukan di Unpad pada 30 Mei 2023 itu merupakan inaugurasi petani milenial tahap kedua. Sebelumnya, di tahap satu telah dilakukan inaugurasi sebanyak 1.249 wisudawan petani milenial pada 24 Maret 2022 di Institut Pertanian Bogor.

Baca Juga

forbes.com

Apple Perbarui Software untuk Atasi Overheat di iPhone 15

👤Rahmatul Fajri 🕔Senin 02 Oktober 2023, 15:35 WIB
Menurut Apple, beberapa aplikasi yang membebani CPU iPhone dan menyebabkan perangkat menjadi terlalu panas adalah Asphalt 9, Instagram dan...
Dok: Pribadi

Arty Group ikut Melestarikan Camilan Tradisional

👤Adiyanto 🕔Senin 02 Oktober 2023, 13:05 WIB
Tidak hanya keragaman suku dan budaya, Indonesia juga kaya akan makanan tradisional yang patut...
MI/Devi Harahap

Kolaborasi jadi Kunci Pengembangan Industri Kreatif

👤Devi Harahap 🕔Senin 02 Oktober 2023, 08:33 WIB
Kolaborasi menjadi unsur paling penting dalam memajukan sineas...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya