Selasa 06 Juni 2023, 15:51 WIB

Green Consumer di Industri Kecantikan Bisa Pengaruhi Kebijakan Perubahan Iklim

Devi Harahap | Weekend
Green Consumer di Industri Kecantikan Bisa Pengaruhi Kebijakan Perubahan Iklim

Dok: Base
Diskusi soal sustainable beauty dan green consumer oleh Base

 

INDUSTRI kosmetik dunia berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai orang yang menjaga kesehatan kulit dengan berbagai produk kecantikan, sudah seharusnya kita mulai menyadari produk-produk tersebut berkaitan erat dengan perubahan iklim.

Data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) tahun 2018 menyebutkan, setiap tahun Indonesia hasilkan sekitar 64 juta ton sampah plastik non-recyclable. Namun, hanya sedikit dari sampah tersebut yang dikelola dengan baik. Belum lagi bahaya dari bahan-bahan kimia sintesis yang dapat mencemari lingkungan. 

Data tersebut menunjukkan salah satu kontributor terbesar sampah plastik adalah kemasan produk kosmetik, baik produk tata rias (makeup) ataupun produk perawatan kulit (skincare).

Co-Founder dan Chief Product Officer (CPO) Base Skincare, Ratih Permata Sari, menjelaskan sebagai produk perawatan kulit dan kesehatan yang berbasis vegan and clean beauty, Base mempunyai komitmen dalam menyuarakan pentingnya produk green skincare.

Base tak hanya sekadar menawarkan produk, melainkan juga mengedukasi konsumen untuk kritis dalam merespons pentingnya kesehatan kulit. Namun, tak menafikan isu lingkungan yang berkelanjutan dan perubahan iklim yang semakin mengancam kehidupan bumi.

“Ketika bicara tentang kebijakan iklim, akan selalu berhubungan dengan ekonomi atau uang. Misalnya kenapa pemerintah masih konsisten dengan batu bara yang merusak lingkungan? Karena itu menghasilkan. Kalau kita ingin membuat perubahan dari sisi regulasi, memang pada akhirnya kita harus membuat isu sustain ini menjadi bisnis yang menghasilkan,” ucap Ratih.

Ratih yang pernah menjalankan study exchange ke Korea Selatan pada 2019 melihat kekuatan dan besarnya jumlah green consumers dalam industri kecantikan mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk turut peduli pada isu krisis iklim. Dia berharap kekuatan konsumen tersebut juga bisa tercipta di Indonesia.

"Berkaca dari Korea Selatan, jika konsumen sudah sadar, kita bisa mendesak perusahaan dan berbagai supplier serta pabrik untuk menerapkan operasional yang lebih sustain dengan energi terbarukan. Pada akhirnya kekuatan konsumen bisa memaksa berbagai pihak untuk ikut peduli dengan isu lingkungan,” tuturnya.

Ratih menjelaskan proses produksi dan konsumsi produk kecantikan yang tidak menerapkan prinsip sustainability, dapat menghasilkan emisi karbon yang tinggi. Semakin tinggi gas karbon yang diemisikan, semakin tinggi pula konsentrasi gas rumah kaca yang terperangkap di atmosfer. Hal itu akan berdampak signifikan pada perubahan iklim.

Baca juga: Tren Sustainable Beauty untuk Perlambat Kerusakan Lingkungan

“Perubahan itu bisa datang secara signifikan dari permintaan konsumen, jadi sekarang bagaimana caranya agar konsumen sadar mau beralih menggunakan produk ramah lingkungan, supaya kita punya hak speak up yang kuat untuk meminta perusahaan-perusahaan penghasil produk kecantikan membuat produknya lebih ramah lingkungan,” ungkapnya..

“Ketika perusahaan sudah mengikuti kemauan konsumen, ini akan menjadi perhatian bagi pemerintah dan bisa menghasilkan policy yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan dan energi terbarukan,” imbuhnya.

Ratih mencontohkan kesadaran konsumen dan tingginya permintaan produk sustain pada akhirnya mampu menuntut pihak manajemen pabrik yang masih menggunakan energi listrik untuk beralih pada sistem hybrid energi yang lebih ramah lingkungan.  

"Kita dulu kerja sama dengan pabrik yang masih menggunakan energi listrik, pada akhirnya ketika ada permintaan produk sustain yang sangat tinggi dari konsumen, kita mengimbau pabrik dan para supplier untuk mengganti sistem menjadi lebih ramah lingkungan dan memperhatikan isu lingkungan," tukasnya.(M-4)

Baca Juga

dok: Kenduri Serumpun Melayu Film Festival

Menelusuri Akar Budaya Melayu Lewat Film

👤Fathurrozak 🕔Selasa 26 September 2023, 09:00 WIB
Program utama terdiri dari pemutaran film panjang dan film pendek dari Indonesia dan negara-negara Serumpun...
Dok.Hong Kong Tourism Board (HKTB)

Tarian Naga Api Tai Hang Meriahkan Festival Musim Gugur di Hong Kong

👤Devi Harahap 🕔Selasa 26 September 2023, 08:36 WIB
Bagi warga Tai Hang, tarian ini lebih dari sekadar pertunjukan karena merupakan bagian tak terpisahkan dari...
MI/ Nike Amelia Sari

500 Judul Buku dari Korea Juga Tersedia di Indonesia International Book Fair 2023

👤Nike Amelia Sari 🕔Senin 25 September 2023, 21:20 WIB
Indonesia International Book Fair (IIBF) ke-43 akan berlangsung 27 September-1 Oktober 2023 di ICE BSD City, Kabupaten...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya