Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Serial Audio Journal of Terror Kelana Siap Garap Musim Ketiga

Fathurrozak
10/11/2022 23:55
Serial Audio Journal of Terror Kelana Siap Garap Musim Ketiga
Cofounder & CBO Noice Niken Sasmaya dan kreator Sweta Kartika.(MI/Fathurrozak )

Serial Journal of Terror Kelana adalah konten serial audio yang diciptakan komikus dan penulis Sweta Kartika. Serial audio yang rilis secara eksklusif di platform streaming audio Noice itu telah memasuki musim keduanya dan berhasil menarik minat pendengar platform tersebut. Setidaknya, menurut keterangan CBO Noice Niken Sasmaya Journal of Terror telah didengarkan hingga enam juta menit.

“Awalnya berawal dari komik, lalu novel, hingga web series dan sekarang ke format serial audio. Saat menyusun cerita untuk format audio memang menemukan tantangan. Kalau komik kan basisnya visual, sementara saat ke novel ya bisa lebih deskriptif. Memang saat pengembangan ke format audio, saya mencoba mencari formulanya. Bagaimana menaruh cliffhanger di setiap akhir episodenya, teknik penceritaannya yang mencoba memainkan theater of mind pendengar,” kata Sweta Kartika saat konferensi pers di XXI Premiere Plaza Senayan, Jakarta, Kamis, (10/11).

Dari total 50 judul serial audio yang ada di platform Noice, Journal of Terror menjadi salah satu yang paling tinggi peminatnya. Pada musim pertamanya, Sweta menitikberatkan pada cerita Kelana, tokoh utama, dengan cerita pendakian gunung. Pada musim kedua, Sweta menggali cerita tentang sekte tertentu.

Setelah besar di komik dan novel, dengan masuk ke format audio, Sweta pun menganggap ia kini jadi punya basis audiens baru. Sementara itu co-founder dan CBO Noice Niken Sasmaya menambahkan platformnya ingin terus berinovasi dengan berbagai format. Termasuk dengan serial audio.

“Sebenarnya dari sisi format konten, ini bukan hal baru. Kami mengadaptasi format drama radio yang pernah populer. Kami ingin membawa pengalaman itu ke format digital dan on-demand, dan ketika melihat performanya, ternyata pesat banget pertumbuhannya,” kata Niken dalam kesempatan sama dengan Sweta.

Menghadirkan konten serial audio, menurut Niken juga bisa menjaring para talenta kreatif. Bukan saja untuk cerita, tetapi juga pengisi suara. Kini, mereka punya ‘lahan’ baru untuk dijelajahi.

“Kalau podcast memang bergantung sekali dengan podcasternya. Paling umum mereka adalah pemengaruh (influencer) besar atau artis yang ada di media tradisional lalu kami ajak bikin kanal podcast. Sementara untuk serial audio, tidak bisa dengan formula demikian. Yang utama adalah ceritanya. Para voice over talent juga berkesempatan untuk mengisi di konten ini.”

Melihat keberhasilan di musim debut dan keduanya, kini Noice pun tengah memproyeksikan Journal of Terror bisa melanjutkannya di musim ketiga. Saat ini, Sweta masih menggodok cerita yang akan disajikan untuk musim terbaru.

Saat ini Noice telah memiliki 50 judul serial audio dari beberapa genre termasuk horor, drama, dan romansa. Pada 2023, mereka juga tengah memproyeksikan untuk menambah katalog serial audio. Termasuk menambah genre baru, fiksi ilmiah. (M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra
Berita Lainnya